Pasca Demo 4 November, Hubungan Jokowi dengan SBY Kian Meruncing

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Sabtu, 26 November 2016
Pasca Demo 4 November, Hubungan Jokowi dengan SBY Kian Meruncing

Jokowi dan SBY saat menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, proyek Jaya Suprana. (Sumber: YouTube Channel Jaya Suprana)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Politik - Situasi nasional pasca Demonstrasi 4 November lalu kian meruncingkan hubungan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, aksi yang disebut-sebut ditunggangi oknum politik itu beraroma makar dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah. Tudingan itu pun mengarah kepada sosok SBY, Presiden RI ke-6.

Mencium adanya tindak-tanduk berbau impeachment itu, Jokowi segera melakukan konsolidasi politik dengan berbagai kalangan ulama, militer, hingga ketua partai.

Safari politik dimulai dengan mengunjungi markas tokoh agama dari PBNU, Muhammadiyah dan beberapa ormas islam lainnya. Tak hanya itu saja, safari politik Jokowi juga berlangsung di markas TNI/Polri hingga mengundang ketua partai politik nasional ke Istana Negara.

Jokowi menggelar pertemuan empat mata dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua Umum PAN Rohamurmuziy, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Namun, hingga saat ini dan menjadi pertanyaan besar kenapa Jokowi tidak mengundang SBY?

Menjawab pertanyaan itu, pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai hubungan Jokowi dan SBY bukan lagi sebatas hubungan oposisi melainkan sudah menjadi seteru politik.

"Saya melihatnya Pak Jokowi ini memang mau mengatakan Pak SBY Itu bukan lagi pada level oposisi, tapi sudah seteru politik. Jadi seteru politik itu sudah naik sedikit dibanding oposisi," kata Ray saat mengisi diskusi 'Peta Politik Paska 4/11: Mempertanyakan Loyalitas Partai-Partai Pendukung Jokowi' di kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).

Ray menambahkan saat ini Jokowi memilih bersikap beda dengan SBY. Menurut Ray, di manapun posisi SBY, Jokowi akan mengambil posisi yang berseberangan.

"Kalau seteru politik, pokoknya harus beda. Kalau dia ke A, maka kita ke B. kalau dia ke B, kita ke A. Dan seterusnya," ujar Ray.

Lebih lanjut, Ray berpendapat, Presiden RI ke-6 itu tidak bisa memposisikan diri sebagai negarawan. SBY terus saja bersentuhan dengan politik harian dengan kapasitasnya sebagai ketua umum partai.

"Dia (SBY) harus muncul sebagai politisi, dia harus berbicara politik harian dalam kapasitasnya sebagai ketua partai. Ketika beliau berbicara politik harian, nggak ada yang bisa membuat ratingnya naik, kecuali harus bersikap berbeda dengan Pak Jokowi," imbuh ray.

Sikap SBY tersebut dibaca oleh Jokowi setiap kali memberikan pernyataan politik. "Misalnya tiba-tiba Jokowi datang ke Hambalang, Jokowi ketemu Prabowo, Kemudian soal hilangnya berkas TPF Munir," pungkas Ray. (Fdi)

BACA JUGA:

  1. Pasca Pertemuan Prabowo-Jokowi di Istana, Publik Menunggu Sikap SBY
  2. SBY: Jika Tuntutan Tak Dipenuhi Sampai Lebaran Kuda Demo Tetap Ada
  3. Setelah Jokowi Sambangi Prabowo, Giliran SBY Kunjungi Wiranto, Ada Apa?
  4. SBY Sebut Ada Penggeseran Kasus Munir
  5. Ini Pembelaan SBY Terkait Kasus Munir
#PDIP #Partai Demokrat #Presiden Jokowi #SBY #Susilo Bambang Yudhoyono
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
PDIP menghormati keputusan partai lain yang menonaktifkan sejumlah Anggota DPR yang juga disorot publik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
Indonesia
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Presiden Prabowo Subianto pun sudah menyoroti terkait kedisiplinan bagi Anggota DPR RI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Indonesia
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, ia mengungkapkan ukuran mengenai penghapusan tunjangan Anggota DPR tidak cukup berasal dari kesepakatan antar-fraksi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 31 Agustus 2025
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Indonesia
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
“Dalam rapat yang digelar Jumat malam dihadiri anggota dewan, Pengurus DPC dan PAC, saya dipilih menjadi Plt Ketua DPC PDIP Kota Solo menggantikan FX Hadi Rudyatmo yang ditunjuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng,” kata Teguh
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
Indonesia
Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
Ia menegaskan penugasan tersebut ditetapkan pada 15 Agustus dan ditandatangani Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
Indonesia
Megawati Tunjuk FX Rudy Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng Gantikan Bambang Pacul
Ia mengaku hingga kini belum menerima surat keputusan (SK) resmi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Megawati Tunjuk FX Rudy Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng Gantikan Bambang Pacul
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
Megawati Soekarnoputri juga tidak hadir dalam sidang tahunan MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
Indonesia
Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik
Sementara itu, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam upacara itu.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik
Bagikan