Relationship

Jangan Diam, Berani Hadapi Pacar Manipulatif

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 16 Maret 2022
Jangan Diam, Berani Hadapi Pacar Manipulatif

Ilustrasi pasangan. (Foto: Pexels/Timur Weber)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HUBUNGAN harmonis bersama pasangan yang romantis, baik, lembut, dan penuh kasih sayang sudah pasti jadi impian semua orang. Namun, kenyataan tak selalu sesuai dengan harapan. Beberapa malah pernah menjalani hubungan dengan pasangan yang manipulatif.

Manipulatif yang dimaksud yakni berupaya untuk mendapatkan kendali atas seseorang dengan cara menipu atau memosisikan diri sebagai korban dan tak bersalah. Intinya pasangan yang manipulatif akan membuat kamu merasa seolah kamu berlebihan atau bersikap tidak sewajarnya yang membuat pasangan seolah pihak yang dikorbankan.

Baca Juga:

8 Jenis Cinta Menurut Kepercayaan Yunani, Termasuk yang Mana Kamu dan Pasangan?

Bila kamu tengah menjalani hubungan dengan pasangan yang manipulatif, berikut cara menghadapinya.

1. Tetapkan batasan yang jelas

Tetapkan batasan mana yang bisa ditoleransi dan tidak. (Foto: Pexels/Vera Arsic)

Ketika terjebak dalam diskusi atau perdebatan yang tak berujung dengan pasangan, kamu sebaiknya mulai membicarakan batasan-batasan tentang apa yang betul dan salah atau bisa ditoleransi dan tidak. Hindari berpikir menggunakan emosi, pakailah logika untuk meminimalisasi kemungkinan terjebak dalam arus perasaan.

2. Berani bilang tidak

Bilang tidak dan beri alasan logis. (Foto: Pexels/Vie Studio)

Saat kamu mulai memerhatikan bahwa pasangan mencoba memanipulasi, berpeganglah pada prinsip-prinsip dasar dalam berpasangan. Bila pasangan memang bersalah, kamu harus berani untuk bilang tidak dan sampaikan letak kesalahannya dengan argumen yang logis.

Baca Juga:

Jarang Disadari, Tanda Kamu Terlalu Bergantung pada Pasangan

3. Diskusi saat emosi mereda

Beri waktu saat sedang emosi. (Foto: Pexels/Jopwell)

Bila perdebatan dirasa terlalu panjang dan telah keluar dari koridor diskusi awal, coba untuk beri jarak untuk waktu dan ruang di antara kamu dan pasangan. Segala masalah lebih mudah diatasi bila emosi satu sama lain sudah reda atau saat situasi sedang baik-baik saja.

4. Minta bantuan profesional

Ilustrasi konseling. (Foto: Pexels/cottonbro)

Tak ada salahnya meminta bantuan profesional bisa dirasa masalah dengan pasangan sudah begitu mengganggu pikiran dan produktivitas kamu sehari-hari. Kamu bisa mengunjungi psikolog untuk meminta konseling, lebih baik bila pasangan kamu mau diajak pergi bersama.

5. Tinggalkan

Ilustrasi. (Foto: Pexels/RODNAE Productions)

Bila kamu merasa telah melakukan semua dan mengorbankan segala hal yang kamu bisa, sudah waktunya untuk bulatkan tekad dan meninggalkannya. Pasangan yang baik tak akan membiarkanmu tenggelam dalam perasaan tak pasti dan sedih terlebih akibat dirinya sendiri. (WAF)

Baca Juga:

Pasangan Kamu Borderline Personality Disorder? Bertahan?

#Relasi #Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Menyewa restoran jadi pilihan terbaik untuk mewujudkan resepsi wedding yang sarat makna dan intim.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Lifestyle
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Keterbatasan bujet menjadi tantangan yang paling banyak diungkap, yakni oleh 59 persen calon mempelai yang menjadi responden.
Dwi Astarini - Jumat, 07 Februari 2025
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Lifestyle
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Effort membutuhkan kerja sama.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Lifestyle
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lebih baik tidak perlu memperjuangkan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
Dwi Astarini - Selasa, 24 Desember 2024
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Lifestyle
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Dalam membangun komitmen ada dua faktor yang membuatnya berjalan baik sesuai tujuan.
Dwi Astarini - Sabtu, 21 Desember 2024
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng
Bagikan