Jangan Diam, Berani Hadapi Pacar Manipulatif
Ilustrasi pasangan. (Foto: Pexels/Timur Weber)
HUBUNGAN harmonis bersama pasangan yang romantis, baik, lembut, dan penuh kasih sayang sudah pasti jadi impian semua orang. Namun, kenyataan tak selalu sesuai dengan harapan. Beberapa malah pernah menjalani hubungan dengan pasangan yang manipulatif.
Manipulatif yang dimaksud yakni berupaya untuk mendapatkan kendali atas seseorang dengan cara menipu atau memosisikan diri sebagai korban dan tak bersalah. Intinya pasangan yang manipulatif akan membuat kamu merasa seolah kamu berlebihan atau bersikap tidak sewajarnya yang membuat pasangan seolah pihak yang dikorbankan.
Baca Juga:
8 Jenis Cinta Menurut Kepercayaan Yunani, Termasuk yang Mana Kamu dan Pasangan?
Bila kamu tengah menjalani hubungan dengan pasangan yang manipulatif, berikut cara menghadapinya.
1. Tetapkan batasan yang jelas
Ketika terjebak dalam diskusi atau perdebatan yang tak berujung dengan pasangan, kamu sebaiknya mulai membicarakan batasan-batasan tentang apa yang betul dan salah atau bisa ditoleransi dan tidak. Hindari berpikir menggunakan emosi, pakailah logika untuk meminimalisasi kemungkinan terjebak dalam arus perasaan.
2. Berani bilang tidak
Saat kamu mulai memerhatikan bahwa pasangan mencoba memanipulasi, berpeganglah pada prinsip-prinsip dasar dalam berpasangan. Bila pasangan memang bersalah, kamu harus berani untuk bilang tidak dan sampaikan letak kesalahannya dengan argumen yang logis.
Baca Juga:
Jarang Disadari, Tanda Kamu Terlalu Bergantung pada Pasangan
3. Diskusi saat emosi mereda
Bila perdebatan dirasa terlalu panjang dan telah keluar dari koridor diskusi awal, coba untuk beri jarak untuk waktu dan ruang di antara kamu dan pasangan. Segala masalah lebih mudah diatasi bila emosi satu sama lain sudah reda atau saat situasi sedang baik-baik saja.
4. Minta bantuan profesional
Tak ada salahnya meminta bantuan profesional bisa dirasa masalah dengan pasangan sudah begitu mengganggu pikiran dan produktivitas kamu sehari-hari. Kamu bisa mengunjungi psikolog untuk meminta konseling, lebih baik bila pasangan kamu mau diajak pergi bersama.
5. Tinggalkan
Bila kamu merasa telah melakukan semua dan mengorbankan segala hal yang kamu bisa, sudah waktunya untuk bulatkan tekad dan meninggalkannya. Pasangan yang baik tak akan membiarkanmu tenggelam dalam perasaan tak pasti dan sedih terlebih akibat dirinya sendiri. (WAF)
Baca Juga:
Pasangan Kamu Borderline Personality Disorder? Bertahan?
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja
Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng