Jarang Disadari, Tanda Kamu Terlalu Bergantung pada Pasangan

CINTA bisa menghilangkan ego dua insan yang sedang merajut asmara sampai ke titik terendah. Begitu rendahnya hingga masing-masing bergantung satu sama lain. Jika terjadi dalam kadar wajar, itu menjadi hal yang baik.

Sayangnya jika sudah berlebihan, bisa menjadi alarm buruk. Ketika kamu membutuhkan pasangan untuk mengisi celah emosional, artinya kamu tidak berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan emosionalmu sendiri. Ketergantungan pada pasangan tidak hanya berdampak pada kehidupan cinta, tetapi juga kesejahteraanmu secara keseluruhan.

Baca Juga:

Jangan Keliru, Bedakan Pasangan Perhatian dan Tukang Atur

Dalam beberapa kasus, tanda-tandanya begitu samar. Kamu pun nyaris tidak menyadari bahwa kamu mulai ketergantungan pada pasangan. Berikut cara mengetahui lebih lanjut tentang tanda-tanda halus yang menunjukkan bahwa ketergantunganmu terhadap pasangan begitu kuat sehingga membuatmu tidak menikmati romansa sepenuhnya.

Abaikan perasaan sendiri

Kamu terus-menerus meniru suasana hati kekasih bukan karena merasa empati. Kamu melakukannya karena sangat takut dengan hal yang akan terjadi jika kamu tidak sepaham dengan pasangan. Kamu terlalu khawatir dan selalu ingin menjaga perdamaian dalam hubungan, sehingga kamu akhirnya memalsukan perasaan yang sebenarnya.

Kehilangan jati diri

Kamu sering ragu-ragu tentang siapa dirimu sebenarnya atau apakah kamu telah memilih jalan yang benar. Kamu sering membutuhkan pasangan untuk memastikan kamu adalah orang yang baik. Kamu mungkin mencari terlalu banyak dukungan dari orang penting dalam hidupmu dan menjadi termotivasi hanya setelah mereka meyakinkan kamu bahwa semuanya akan sempurna dan kamu dapat sampai pada tujuan hidupmu.

Cemburu pada kebahagiaannya

Kamu mungkin merasa bahwa hubungan asmara adalah satu-satunya hal di dunia yang dapat membuatmu bahagia. Kamu merasa terancam ketika tahu bahwa pasangan menikmati hidup mereka di suatu tempat selain hubungan. Kamu mungkin merasa iri dengan hobi mereka atau ketika mereka menghabiskan waktu bersama teman atau orang tua. Ketidaknyamanan itu muncul ketika kamu menyadari bahwa mereka memiliki aktivitas lain yang menurut mereka menyenangkan daripada bersama pasangan.

Baca Juga:

Langkah Membantu Orang Lain untuk Memulai Perubahan

Keputusannya selalu benar

Kamu tidak pernah ingin membuat keputusan sendiri karena terlalu takut dengan tanggung jawab yang datang dengan keputusan yang kamu tentukan. Kamu pun sering tunduk pada pasangan dan melakukan apa yang mereka perintahkan karena tidak ingin menyakiti mereka dengan kemandirianmu. Bahkan jika itu bertentangan dengan perasaan dan kehendakmu, kamu lebih suka mengikuti inisiatif pasangan dan menerima ide-ide mereka seolah-olah itu satu-satunya cara yang benar.

Perilaku berubah

Kamu dulu adalah social butterfly dan kini menjelma menjadi burung kecil pemalu yang bahkan tidak bersosialisasi lagi. Atau dulu kamu lebih suka pakai rok pendek dan wedges lalu kini bertransformasi suka band shirt dan sneakers. Sneakers tentu bukan masalah besar. Namun perilaku ini bisa menjadi racun. Jika kamu mencoba sesuatu yang sama sekali berbeda dengan preferensimu sementara kamu tidak nyaman maka kebahagiaanmu dalam bahaya. (avia)

Baca Juga:

Berteman dengan Orang dengan Latar Belakang Berbeda Banyak Manfaatnya