Para Pendaki Manfaatkan Momen Salju Turun di Puncak Gunung Semeru
Puncak Gunung Semeru kini ditutupi embun beku atau yang disebut upas oleh warta setempat (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Bagi masyarakat wilayah tropis seperti Indonesia, perjumpaan dengan salju mungkin hanya terjadi di puncak-puncak tertinggi Tanah Air, seperti Puncak Jayawijaya, Papua atau Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Namun ketika titik-titik embun membeku menjadi salju berlangsung di Gunung Semeru, tentu saja menjadi pengalaman langka sehingga tak sedikit para pendaki yang mengejar momen tersebut. Salju atau titik embun yang disebut upas kini memutihkan sejumlah kawasan di puncak Gunung Semeru.
Embun pagi yang membeku atau dikenal dengan sebutan embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, khususnya pada musim kemarau saat ini.
"Para pendaki selalu berswafoto ketika menjumpai embun upas yang merupakan fenomena alam yang menarik untuk diabadikan di sepanjang jalur pendakian Gunung Semeru," kata salah seorang pendaki gunung, Agus, yang ditemui di Kabupaten Lumajang, Selasa (25/6).
Menurutnya embun upas biasanya dapat ditemukan di beberapa titik di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada saat musim kemarau karena suhu udara nol derajat, sehingga para pendaki juga harus mewaspadai cuaca ekstrem yang sangat dingin tersebut.
"Fenomena alam embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki di Gunung Semeru, apalagi saat ini musim liburan sekolah," katanya.
Sementara itu, Kepala Resort Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Susion mengatakan embun upas dapat ditemukan di sepanjang jalur pendakian Gunung Semeru di kawasan Ranu Kumbolo, Oro-oro Ombo, Jambangan, Cemoro kandang, dan Kalimati saat pagi hari.
"Setiap hari jumlah wisatawan yang melakukan pendakian di Gunung Semeru selama liburan sebanyak 600 orang sesuai dengan kuota yang diberlakukan dan menggunakan sistem booking daring, serta tahun ini sudah menggunakan sistem 'virtual akun'," katanya.
Ia mengimbau para pendaki untuk menyiapkan fisik dan mental yang prima saat melakukan pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut, sehingga kondisi kesehatan pendaki harus benar-benar sehat.
"Saat musim kemarau, suhu udara di Gunung Semeru cukup dingin, sehingga pendaki juga harus membawa baju hangat, makanan, dan obat-obatan ringan harus tersedia di setiap rombongan, apabila ada pendaki yang mengalami sakit saat perjalanan," katanya.
Sebagaimana dilansir Antara, TNBTS membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru untuk umum pada 12 Mei 2019, setelah ditutup sejak 3 Januari 2019 karena cuaca buruk dan pemulihan ekosistem di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Polresta Surakarta Imbau Warga Tidak ke Jakarta, DSKS: Kita Berhak Mengawal Putusan MK
BPN Ungkap Alasan Prabowo Tak Hadiri Sidang Putusan MK
Batas pendakian terakhir yang direkomendasikan oleh Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) yakni di Pos Kalimati dengan ketinggian 2.700 mdpl, sehingga para pendaki tidak direkomendasikan untuk melanjutkan pendakian hingga puncak Semeru (Mahameru) dengan alasan keselamatan.
"Kami imbau pendaki mematuhi rekomendasi tersebut dan tidak nekat naik ke Mahameru karena berbahaya, serta kami imbau pendaki juga menjaga kebersihan di sepanjang jalur pendakian agar terwujud 'zero accident' dan 'zero waste' di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut," tutup Susion.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Pendaki Hilang di Merapi, 1 Dievakuasi tapi 1 belum Ditemukan
Permukiman Warga Tidak Terdampak Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Pendaki Remaja Tewas di Gunung Rinjani Jalur Aik Berik, Tim SAR Ngebut Dibekali Drone Thermal untuk Cari Korban
BMKG Kirim Sinyal Bahaya, Pendakian Semeru Ditutup Tanpa Batas Waktu yang Jelas
Gunung Semeru 4 Kali Erupsi hingga Minggu Sore, Tinggi Letusan sampai 1 Km
Semeru Masih Terus Erupsi, Hari Ini 16 Kali Batuk Letusan Tertinggi 4,7 KM
Gunung Semeru 8 Kali Erupsi Selasa Dini Hari sampai Pagi, Tinggi Letusan hingga 1 Km
Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru hingga 2 Desember
PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir