Pangeran William Kunjungi Sejumlah Tempat Suci di Palestina dan Israel


Pangeran William menyentuh Tembok Ratapan (Foto: timeofisrael)
MerahPutih.Com - Pangeran William dari Inggris melakukan lawatan penting ke sejumlah negara di Timur Tengah. Setelah dari Yordania, Putra Mahkota Kerajaan Inggris itu, melanjutkan kunjungannya ke Palestina dan Israel.
Dalam sejarahnya, Palestina dan Israel memiliki ikatan kuat dengan Inggris. Inggris tercatat sebagai negara Eropa pertama yang menginisiasi terbentuknya Israel sekaligus pihak mendukung Palestina.
Pada kunjungan perdana ke Palestina dan Israel, selain bertemu dengan pemimpin kedua negara, Pangeran William juga mengunjungi gugus masjid al-Aqsa di Yerusalem dan Tembok Barat Yudaisme di kaki tempat suci puncak bukit di jantung sengketa Israel-Palestina pada Kamis (28/6).

Pangeran William berada pada hari terakhir lawatannya ke Israel dan Palestina, yang menjadi kunjungan resmi pertama anggota utama keluarga kerajaan Inggris.
Ia berjabat tangan dengan para ulama dan kemudian memasuki Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa. Mereka berada di tempat yang dihormati oleh Muslim sebagai Haram al Sharif dan oleh orang Yahudi sebagai Gunung Bait Suci, tempat kuil disebutkan dalam Alkitab pernah berdiri.
Beberapa menit kemudian dan ditemani oleh para rabi Yahudi, William berjalan ke Tembok Barat melalui lorong yang dibentuk di seberang alun-alun oleh barikade polisi, yang menahan kerumunan penonton.

Pangeran Inggris William meninjau pasukan kehormatan saat upacara penyambutan di Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat, Rabu (27/6).(ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman)
Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Pangeran William juga mengenakan penutup kepala dan mengikuti tradisi Yahudi yang menuliskan doa di dinding, dia menaruh sebuah catatan di antara batu-batunya, meletakkan satu telapak tangannya dan membungkuk ke depan dalam mengheningkan cipta.
Tembok Barat, sisa sisa terakhir dari dinding penahan yang mengelilingi kuil-kuil yang tercantum dalam Alkitab, dan Haram al Sharif berada di Kota Tua Yerusalem, sebuah wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan dicaplok dalam langkah yang tidak mendapat pengakuan internasional.
Masa depan kota tersebut menjadi salah satu masalah paling rumit dalam sengketa puluhan tahun Israel-Palestina dan selama bertahun-tahun, gugus di atas Tembok Barat itu menjadi tempat bentrokan warga Palestina dan pasukan keamanan Israel.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jepang Nilai ASEAN dan Indonesia Mitra Strategis yang Perlu Dijaga
Bagikan
Berita Terkait
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa

44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
