Bisnis

Pandemi Munculkan Tren Bisnis Baru 

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 12 November 2021
Pandemi Munculkan Tren Bisnis Baru 

Pandemi melahirkan tren baru dalam dunia bisnis. (foto: Unsplash/akson)

Ukuran:
14
Audio:

PANDEMI tak dimungkiri memberi dampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, pagebluk berhasil melempar perekonomian Indonesia ke angka minus. Dengan meredanya pandemi, perekonomian Indonesia perlahan-lahan merangkak naik.

Uniknya, pandemi justru menghadirkan tren terbaru dalam dunia bisnis Tanah Air. Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar, usaha di sepanjang pandemi didominasi usaha di bidang makanan dan minuman. "Sebanyak 55 persen dikuasai bidang food and beverage," ujarnya saat hadir secara virtual dalam acara IFRA Hybrid Business EXPO in Conjuction With Indonesia Licensing EXPO 2021, Jumat (12/11).

"Dalam keadaan saat ini Indonesia punya peluang yang bisa dimanfaatkan di bidang tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:

Honda Perkenalkan SUV RS Concept di GIIAS 2021

Anang mengatakan para pengusaha coba mengombinasikan selera konsumen dalam menu baru agar lebih mudah diterima semua segmen. "Kombinasi selera manis dan asin lewat roti bakar. Selain itu produk vegan juga sangat populer," urainya.

bisnis

Anang Sukandar (di layar) menjabarkan tren yang berkembang di masa pandemi (Foto: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Sementara itu, untuk minuman, Anang melihat tren yang berkembang masih mengarah pada kopi. "Bisnis kopi masih sangat berkembang dan akan terus diminati. Bidang ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan," jelasnya.

Minat yang tinggi terhadap bisnis kopi melahirkan banyak pilihan. "Varian kopi juga macam macam," katanya.

Selain bisnis food and beverage, bidang yang juga turut mengalami perkembangan pesat di masa pandemi ialah bisnis kecantikan dan kesehatan. Dengan pembatasan aktivitas, masyarakat lebih banyak waktu untuk merawat diri dengan produk kecantikan. Di saat yang sama, produk kesehatan menjadi laku keras dengan kerasnya upaya masyarakat dalam menjaga imunitas di masa pandemi.

IFRA

IFRA Hybrid Business EXPO in Conjuction beri penghargaan pada UMKM (FOTO: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Di masa awal kedatangan pandemi, mobilitas masyarakat dibatasi. Pemasaran produk secara luring tentu sulit dijalani. Karena tidak ingin terjebak keadaan, para pengusaha coba mengembangkan produk mereka secara digital. "Promosi dan pemasaran lewat digital. Dengan berkembangnya digitalisasi, banyak usaha rintisan yang dilakukan generasi milenial dan gen Z," ujar Anang.

"Terjadi modernisasi. Pembaruan secara digital. Saya harap itu akan semakin berkembang. Terutama makanan dan usaha lainnya,"

Lebih lanjut Anang berharap ada intervensi dari pemerintah daerah supaya pebisnis lokal semakin berkembang. "Saya harap pemerintah daerah mau mendukung pengusaha UMKM supaya bisa berkembang besar," tukasnya.(Avia)

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Dunia
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Indonesia melarang penjualan produk Apple yakni seri iPhone 16 ?sejak Oktober 2024.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Dunia
Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
Penurunan penjualan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Tesla setelah penurunan pengiriman global tahun lalu.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
 Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
Bagikan