Pandemi COVID-19 Justru Naikkan Peredaran Narkoba
 
                BNN Gagalkan Penyelundupan 450 Kilogram Ganja Dalam Paralon di Bogor (Antaranews)
Merahputih.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Petrus Reinhard Golose menyatakan, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang meningkat selama pandemi COVID-19.
Sebagai contoh barang bukti sabu atau metapethamin yang diperoleh mulai Januari hingga Maret 2021 seberat 808,67 Kg.
Baca Juga:
"Atau 70,19% dibanding kan dengan jumlah barang bukti 2020 sebanyak 1.152,2 Kg," ujar Petrus saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3).
Selain itu, selama tiga bulan ini BNN gencar melaksanakan operasi dan berhasil menyita barang bukti hingga mencapai 70,19%. Demikian juga barang bukti ganja pada 2021 sampai Maret 2021 sebanyak 3.462,75 Kg.
"Ini meningkat 143,64% dibandingkan barang bukti 2020 sebanyak 2.410 Kg ini yang baru dilakukan oleh institusi kami," ungkap dia.
Jika melihat dari trennya, meski dalam situasi pandemi, tetapi peredaran narkoba masih tinggi di masyarakat. "Mungkin karena work from home banyak juga drug abuse from home," jelas dia.
 
 
Dalam proses penangkapan atau penyelidikan bandar narkoba kerap kali dihadapkan dengan Yurisdiksi sehingga memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak negara terkait.
"Bandar besar rata-rata mereka dia melakukan itu dari luar negeri kita terbatas kepada yurisdiksi, kita tidak bisa langsung melakukan operasi," kata Golose.
Walaupun begitu, pihaknya tak berdiam diri dan pernah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Walaupun itu pernah kita lakukan tetapi tetap ada di kita hubungan kerja sama luar negeri, ada kerja sama kita juga point to point langsung dengan negara-negara yang ada," ujarnya.
Baca Juga:
Gebrakan Komjen Listyo, Tangkap Buronan Pembobol Bank Triliunan hingga Sabu 1,2 Ton
Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan mengatakan, Golose harus berani menindak para bandar narkoba. Di era kepemimpinan Budi Waseso, tercatat ada 72 jaringan narkoba internasional yang ada di Indonesia. Arteria meminta, para bandar narkoba lebih baik langsung ditembak mati.
"Kalau bisa saya pikir enggak usah pakai cara-cara hukum, ditembak mati aja Pak Petrus, Pak Petrus kan orangnya berani. Ini saya juga mohon nanti ya prestasi kita dalam membuat mati semua bandar Pak," kata Arteria. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
 
                      Prabowo Ingatkan Bawahanya Jangan Ada Orang Pintar Merasa Bisa Mengakali Rakyat
 
                      Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
 
                      Warga Bidara Cina Tega Habisi Nyawa Teman Nyabu Gara-Gara Hasutan Calon Istri
 
                      Kapolri Ungkap Ada Narkoba Baru Etomidate dan Ketamine, Pengguna tak Bisa Dipidana
 
                      Ketamin & Etomidate Jadi Tren Narkoba Baru di RI, Kapolri Akui Pemakainya Belum Bisa Dipidana
 
                      Polri Transformasi 118 Kampung Jadi Kampung Bebas Narkoba
 
                      Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
 
                      Eks Kepala BNN Tegaskan Pecandu Narkoba Wajib Rehabilitasi, Pengedar Harus Dihukum Keras
 
                      BNN Bongkar Jaringan Ekstasi Sumatera-Sulawesi Pakai Modus Penyamaran Vape
 
                      




