Pakar UGM Sarankan Pemerintah Agar Mulai Kembangkan Sektor Energi Nuklir

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 03 Desember 2019
 Pakar UGM Sarankan Pemerintah Agar Mulai Kembangkan Sektor Energi Nuklir

Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka di ruang Hotcell milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Puspiptek Serpong. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sektor energi nuklir selama ini masih menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian pegiat lingkungan menolak keras kehadiran energi nuklir karena dianggap membahayakan umat manusia.

Sementara Indonesia sudah memiliki Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang hingga saat ini belum dimaksimalkan fungsi dan perannya.

Baca Juga:

Indonesia Sudah Siap Kelola Nuklir

Atas dasar itu, Yudi Utomo, pakar nuklir dari Universitas Gadjah Mada menilai sudah saatnya pemerintah Indonesia mulai mengembangkan energi nuklir menyusul terpilihnya BATAN sebagai pusat kolaborasi oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Kantor Pusat Batan Tenaga Atom Nasional atau BATAN
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). (Foto: batan.go.id)

"Pusat kolaborasi itu sifatnya dunia. Malah bagus, artinya menunjukkan peran kita di tingkat dunia. Selain itu, ada satu bidang yang banyak kita belajar, bahkan orang-orang kita terlibat di tingkat dunia yaitu produk di bidang energi misalnya pembangkit listrik," ujar pengajar UGM ini ketika dihubungi di Jakarta, Senin (2/12).

Sebelumnya, BATAN dipilih oleh IAEA untuk menjadi satu-satunya pusat kolaborasi 2 lingkup kegiatan, yakni uji tak rusak dan pemuliaan tanaman.

Berbagai varietas tanaman juga dikembangkan oleh badan tersebut, seperti padi yang punya waktu panen lebih cepat sampai dengan sorgun yang dimodifikasi hingga tahan hama.

Tidak hanya varietas tanaman, beberapa pencapaian non-energi yang dicapai teknologi nuklir Indonesia juga termasuk mampu memproduksi radioisotop yang diperlukan untuk kesehatan. Untuk hal itu, Indonesia termasuk yang memimpin diantara negara-negara Asia.

Yudi Utomo sebagaimana dilansir Antara mengatakan, yang belum dikembangkan di Indonesia adalah sektor energi atau dalam bentuk pembangkit listrik. Padahal Indonesia memiliki banyak lulusan teknik nuklir yang akhirnya menggunakan ilmunya di luar negeri.

Baca Juga:

Rusia Bangun Pusat Penelitian Nuklir di Kalimantan Utara

Hal itu perlu menjadi perhatian pemerintah bagaimana memanfaatkan talenta-talenta teknik nuklir yang ada di Indonesia, lanjunya.

"Pemerintah belum memberikan perhatian terhadap pembangkit listrik nuklir. Sehingga akhirnya mereka dimanfaatkan oleh dunia, bukan negara ini. Mungkin pemerintah khawatir dengan nuklir, padahal orang-orang kita diakui oleh dunia, kan sayang," pungkasnya.(*)

Baca Juga:

IESR Ragukan Hasil Survei Batan

#Badan Tenaga Nuklir Nasional #PLTN #Pembatasan Nuklir #UGM
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Dwi Hartono tercatat sebagai mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen FEB UGM kampus Jakarta.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Reuni UGM yang dihadiri Jokowi ramai dibicarakan publik lantaran kegiatan itu disebut sebagai rekayasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Dunia
Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam
Di Prancis, 17 dari 18 PLTN mengurangi kapasitas mereka.
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam
Indonesia
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Jokowi akan mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM. Ia akan bereuni dengan teman kuliahnya. Hal itu ditegaskan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Indonesia
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Arya Daru diketahui bertugas di berbagai negara yang rawan konflik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 Juli 2025
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Indonesia
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Saat ini kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan ditangani Polsek Menteng Jakarta Selatan
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Indonesia
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
UGM mengenang kedua sosok mahasiswa ini sebagai anak muda yang penuh potensi dan semangat.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
Video
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Beginilah rekaman video sebelum kejadian Kapal mahasiswa KKN UGM di Maluku Tenggara terbalik yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia Begini kronologinya
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 02 Juli 2025
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Indonesia
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Insiden terjadi saat tujuh mahasiswa KKN bersama lima warga lokal mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR), Selasa kemarin pukul 15:28 WIT.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Indonesia
Lokasi KKN saat Kuliah di UGM Dipertanyakan, Jokowi: Silakan Dicek Saja
Lokasi KKN di UGM kini dipertanyakan, Jokowi mempersilakan untuk dicek saja. Kini, banyak pihak yang mempersoalkan hal tersebut.
Soffi Amira - Sabtu, 14 Juni 2025
Lokasi KKN saat Kuliah di UGM Dipertanyakan, Jokowi: Silakan Dicek Saja
Bagikan