Pakai Satu Kata Sandi Untuk Banyak Akun? Ini Risikonya


Kenali risiko menggunakan satu kata sandi yang sama untuk banyak akun (Foto: pixabay/mohamed_hassan)
PANDEMI COVID-19 memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan keadaan, seperti hanya menggunakan teknologi digital untuk membantu aktivitas sehari-hari. Seperti halnya bekerja, belajar, atau dalam berbisnis.
Untuk bisa survive di masa pandemi ini, mau tidak mau sejumlah orang 'wajib' memiliki banyak akun di platform media sosial. Namun, semakin banyak akun, semakin banyak juga kata sandi yang harus disiapkan.
Baca Juga:
Tak dimungkiri, sejumlah orang kian tergoda menggunakan satu kata sandi atau password untuk sejumlah akun, dengan alasan 'agar tidak lupa'. Namun, apakah hal itu aman dilakukan?

Menurut Kepala Hubungan Publik Google Asia Tenggara, Ryan Rahardjo, cara seperti itu sangat berisiko. Sebaiknya, gunakan kata sandi yang unik dan berbeda untuk setiap akun, agar sulit ditebak.
Kendati sulit ditebak, sebaiknya kata sandi berkaitan dengan sesuatu yang mudah diingat. Agar lebih kuat keamanannya, sebaiknya kamu kombinasikan huruf dan angka untuk kata sandi.
"Kata sandi yang kuat akan melindungi kita," jelas Ryan, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Namun, apabila kamu merasa kesulitan mengingat kata sandi untuk banyak akun, saat ini terdapat aplikasi pengelola kata sandi atau password manager.
Selain kata sandi yang kuat, Ryan pun menyarankan pengguna bisa melindungi akun Google dengan alat pemeriksa keamanan. Karena, alat tersebut akan meninjau keamanan yang diterapkan oleh pengguna pada akun mereka.
Baca Juga:
Tak hanya itu, pengguna pun dapat memanfaatkan fitur verifikasi dua langkah atau two-factor authentication, sebagai lapisan tambahan untuk mengamankan akun.

Saat menyalakan fitur tersebut, pengguna nantinya akan diminta memasukkan kode tambahan. Seperti one-time password (OTP), yang dikirim lewat SMS atau email untuk login.
Tapi, mengaktifkan fitur keamanan saja belum cukup untuk menjaga keamanan akun di platform digital. Pengguna diharapkan berhati-hati dengan apa yang mereka akses. Hal itu karena Google menemukan risiko sistem keamanan berupa email phishing, untuk mengecoh pengguna mengklik tautan yang diberikan.
Biasanya, penjahat siber akan menyamarkan email itu seolah berasal dari perusahaan resmi. Karena itu, pengguna internet patut waspada terhadap email yang masuk, dan tidak mengklik tautan, hingga benar-benar yakin bahwa si pengirim dari perusahaan resmi atau bukan fake.
Selain itu, hal penting selanjutnya, pengguna wajib waspada saat dimintai informasi penting, seperti alamat rumah dan rekening bank oleh orang yang tidak dikenal. (ryn)
Baca Juga:
Terdapat 'Celah' Pada Tiktok yang Bisa dimanfaatkan oleh Peretas
Bagikan
Berita Terkait
Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
