Operasi TNI Mapenduma (3): Kontak Pertama OPM Meminta 4 Pemimpin Gereja Papua Jadi Mediator

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 07 Oktober 2017
Operasi TNI Mapenduma (3): Kontak Pertama OPM Meminta 4 Pemimpin Gereja Papua Jadi Mediator

Salah seorang sandera Martha Klein saat dievakuasi menggunakan helikopter. (soedoetpandang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RADIO pemancar Keuskupan Jayapura beroleh kontak maha-penting, Jumat, 12 Januari 1996. Di ujung lain kontak, Daniel Yudas Kogoya, pentolan kelompok bersenjata Mapenduma, sayap Organisasi Papua Merdeka pimpinan Kelly Kwalik meminta sambungan komunikasi khusus kepada Uskup Mgr. Herman Ferdinand Marie Munninghoff.

“Mereka meminta agar empat pemimpin gereja datang ke Mapenduma untuk berunding,” kata Munninghoff, 74 tahun, dikutip Gatra, 27 Januari 1996.

Komunikasi melalui radio pemancar tersebut merupakan kontak pertama dengan kelompok penculik di Mapenduma,

Empat hari sebelum kontak pertama berlangsung, tepat tanggal 8 Januari 1996, kelompok bersenjata pimpinan Daniel Yudas Kogoya menculik 26 orang, gabungan para peneliti dalam dan luar negeri Tim Ekspedisi Lorentz 1995, WWF, dan Unesco, serta para penduduk di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua (Irian Jaya).

Korban penculikan terdiri dari, Tim Ekspedisi Lorentz `95, meliputi 4 peneliti Biological Science Club (BScC) Universitas Nasional, Jakarta, Navy W Panekenan, Yosias Matheis Lasamahu, Jualita Maureen Tanasale, Adinda Arimbi Saraswati, 1 Antropolog Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Markus Waribm, dan 4 sarjana muda Jurusan Biologi Universitas Cambridge, Inggris, Daniel P Start, William Oates, Annette van der Kolk, dan Anna McIvor.

Terdapat pula 2 orang peneliti WWF, Frank Momberg asal Jerman dan Marco van der Wal asal Belanda, dan 1 peneliti Unesco, Martha Klein asal Belanda, lalu para penduduk termasuk guru, jajaran perangkat desa, ibu-ibu, serta bayi berumur enam bulan.

Kelompok bersenjata pimpinan Daniel Yudas Kogoya menginginkan empat pemimpin gereja; Mgr. Ferdinand Marie Munninghoff (Uskup Jayapura), Pendeta Adrianus van der Bijl (Penginjil lama menetap di Mapenduma), Pendeta Yohanes Gobay (Ketua Wilayah Gereja Kemah Injil), dan Pendeta Paul Burchart (Ketua Misionaris Kristen Papua) bertandang ke Mapenduma menjadi mediator.

Setelah berkoordinasi dengan pihak Kodam VIII Trikora, mendapat persetujuan dan dukungan militer, keempat pemimpin gereja tersebut lantas terbang menggunakan helikopter membawa makanan, rokok, dan obat-obatan untuk para penculik dan korban sandera, Minggu, 14 Januari 1996.

Mereka lantas bertemu dengan Daniel Yudas Kogoya. “Kami sampai di sana (Mapenduma) sekitar pukul 08.00 WIT, dan berdialog dengan dua tokoh GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) Irja (Irian Jaya, Papua kini) sampai jam 12,00 WIT. Satu hal harus diingat, di sana itu tidak ada Kelly Kwalik,” tegas Munninghoff sebagaimana dikutip Kompas, 18 Januari 1996.

Pesan kelompok bersenjata tersebut, lanjut Munninghoff hanya satu, “Beri kami kemerdekaan!”. (*)

#Operasi Mapenduma 1996 #Kopassus #Sejarah TNI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Letjen Djaka Budi Utama termasuk anggota Tim Mawar Kopassus.
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
Jabat Dirjen Bea Cukai, Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Pensiun dari TNI
Indonesia
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Danjen Kopassus Mayjen Djon Afriandi mengatakan aksi premanisme harus ditindak tegas.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 April 2025
Danjen Kopassus Sebut Tak Semua Anggota Ormas Itu Preman
Indonesia
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Pasukan ini dikenal memiliki keahlian luar biasa, seperti kemampuan manuver cepat di berbagai medan, akurasi tinggi dalam menembak, keahlian dalam misi pengintaian, serta spesialisasi dalam operasi anti-teror.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Lirik Lagu 'Hymne Komando' dari Titiek Puspa untuk Kopassus
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Pendakwah Uztad Adi Hidayat dikabarkan menduduki jabatan utusan khusus Presiden.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 Desember 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Gantikan Miftah jadi Utusan Khusus Presiden, Uztad Adi Hidayat Datangi Markas Kopassus
Indonesia
Pernah Dipimpin Prabowo, Sejarah Kopassus Erat dengan Divisi Siliwangi
Kopassus merupakan satuan komando tempur yang dimiliki TNI AD. Bahkan, Kopassus juga pernah dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Soffi Amira - Jumat, 01 November 2024
Pernah Dipimpin Prabowo, Sejarah Kopassus Erat dengan Divisi Siliwangi
Indonesia
Mengenal Mayjen Djon Afriandi, Peraih Adhi Makayasa 1995 yang Kini Jadi Danjen Kopassus
Pada 1997, Djon menjabat sebagai Komandan Peleton 3/2 Batalion 13 Grup 1/Kopassus
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Oktober 2024
Mengenal Mayjen Djon Afriandi, Peraih Adhi Makayasa 1995 yang Kini Jadi Danjen Kopassus
Indonesia
Profil Kolonel ‘The Sun’, Kiprah Jagoan Pencak Silat 'Tameng Hidup' Prabowo
Di antara rekan seangkatannya, Kolonel Wahyo mendapat julukan Bapak Matahari (The Sun) karena memiliki keahlian sebagai motivator dengan gaya bicaranya yang khas serta runtut, terarah, jelas, tegas, dan bersemangat.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Oktober 2024
Profil Kolonel ‘The Sun’, Kiprah Jagoan Pencak Silat 'Tameng Hidup' Prabowo
Indonesia
Prajurit Kopassus Praka Jingko Siswa Terbaik Pelatihan Militer Lintas Negara
Praka Jingko mengharumkan nama Indonesia dengan meraih penghargaan Siswa Internasional Terbaik di Latihan Militer Lintas Negara di Australia dengan nilai excellent.
Wisnu Cipto - Minggu, 07 Juli 2024
Prajurit Kopassus Praka Jingko Siswa Terbaik Pelatihan Militer Lintas Negara
Indonesia
Pakai Baret dan Berkacamata Hitam, Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus di Cijantung
Acara dimulai dengan laporan komandan upacara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan Mars Komando, serta pertunjukkan kendaraan taktis
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 April 2024
Pakai Baret dan Berkacamata Hitam, Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus di Cijantung
Bagikan