OK OCE di Jakarta Gagal, PDIP: Apa Pantas Dibawa ke Tingkat Nasional?
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat membuka gerai OK OCE Mart. Foto: ok-oce.id
MerahPutih.com - Program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship atau OK OCE yang digagas Anies-Sandi saat kampanye Pilgub Jakarta 2017 ternyata tidak berjalan baik.
Ketidakjelasaan program andalan Anies-Sandi ini mendapatkan sorotan tajam dari Sekretaris PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo.
Menurut Dwi, di penghujung tahun, program ini tetap tak mampu mencapai tujuannya untuk melahirkan 200 ribu pengusaha baru dengan 44 pos pengembangan kewirausahaan warga di setiap Kecamatan.
Sampai dengan 24 November lalu, data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kategori lzin Usaha Mikro dan Kecil yang telah diterbitkan baru sebanyak 27.223 izin.
"Itu terdiri dari Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) sebanyak 10.820 izin, dan 16.403 merupakan SIUP Mikro, SIUP Kedl, SP-PIRT dan SKU. Dari data IUMK yang diterbitkan baru berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 19.387 orang," ujar Dwi saat konferensi pers bertajuk 'Refleksi Akhir Tahun 2018', di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (27/12).
Janjinya sejak diluncurkan, kata Dwi, program OK OCE diharapkan mampu melahirkan 40 ribu pengusaha baru di Jakarta setiap tahunnya. Namun, hingga kini PDIP melihat belum mengetahui antusiasme warga untuk mendaftarkan diri menjadi anggota OK OCE, mengingat situs resminya sedang rusak dan dalam tahap pemeliharaan.
"Jika seperti ini kondisinya apa layak gerakan yang katanya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan ini dibawa ke tingkat nasional? Sementara yang kita tahu dan saksikan bersama faktanya banyak geral OK OCE di Jakarta yang tutup," ungkapnya.
Dengan demikian, PDIP menyarankan, ada baiknya Gubernur Anies menghapus dan mengganti program OK OCE dengan program lain, sama seperti yang dilakukan pada OK OTrip.
"Menurut kami semenjak OK OCE ditinggal Sandi kini tidak ada lagi yang mengawasi pelaksanaannya. Sementara masih ada sejumlah SKPD yang menganggarkan di APBD untuk pelatihan-pelatihan OK OCE yang tak jelas arah dan tujuannya," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN