OJK Sebut Investasi Syariah Ustaz Yusuf Mansur Patut Dicontoh

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Sabtu, 28 Oktober 2017
OJK Sebut Investasi Syariah Ustaz Yusuf Mansur Patut Dicontoh

Ustaz Yusuf Mansur. (MP/Muchammad Yani)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan Paytren Asset Management milik Ustaz Yusuf Mansur sebagai manajemen investasi syariah pertama yang diberikan izin di Indonesia menjadi contoh untuk mendorong tumbuh investor dalam usaha serupa.

"Jadi, selama ini manajer investasi saja sudah banyak, sedangkan yang syariah baru Yusuf Mansur, sudah kami beri izin," kata Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sugianto, saat acara Keuangan Syariah Fair Bogor 2017, di Cibinong City Mall, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/10).

Sugianto menyampaikan, dengan adanya contoh dari perusahaan investasi syariah tersebut, pasar keuangan syariah diharapkan semakin semarak di Indonesia.

Keuangan syariah sudah cukup lama dibangun yakni sekitar 20 tahun lalu berupa bank syariah, industri keuangan nonbank syariah, dan pasar modal syariah.

Namun, hingga saat ini aset keuangan syariah baru mencapai Rp 1.000 triliun, jika dibandingkan dari sektor keuangan Indonesia secara nasional hanya sekitar delapan persen.

Karena itu, kata Sugianto, usaha pada sektor lainnya seperti investasi syariah melalui media informasi daring perlu didorong.

Pemerintah melalui acara pameran seperti di CCM Kabupaten Bogor itu mengajak semua pihak, khususnya investor untuk menjadi pelaku keuangan syariah.

Dia menyatakan, investasi sektor perbankan syariah baru mencapai Rp 389 triliun, IKNB yakni jasa keuangan sektor asuransi dan dana pensiun sebanyak Rp 100 triliun, dan pada sektor pasar modal syariah sebanyak Rp 355 triliun.

Menurut hasil survei pada tahun 2016, indeks literasi untuk keuangan syariah sektor perbankan, pasar modal, dan IKMB hanya 8,11 persen. "Artinya setiap 100 orang penduduk Indonesia baru delapan orang yang memahami sektor jasa keuangan syariah," katanya.

Tingkat inklusi atau pengguna sektor keuangan syariah untuk kepentingan pendanaannya baru 11,06 persen, berarti dari 100 masyarakat Ibdonesia baru 11 orang menggunakan transaksi keuangan syariah.

Terlebih literasi atau pemahaman sektor pasar modal hanya 0,02 persen, sehingga jika dihitung dari 10 ribu orang penduduk Indonesia hanya dua orang yang mengenal pasar modal syariah.

"Secara keseluruhan cukup prihatin, sehingga untuk memperkenalkan itu kami adakan acara ini mengajak masyarakat memahami keuntungan keuangan syariah dengan membawa contoh usaha yang sudah ada," katanya. (*)

#Perbankan Syariah #Investasi #OJK #Ustaz Yusuf Mansur
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Lifestyle
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Kombinasi AI dan blockchain membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkreasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Lifestyle
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Tokenisasi saham menjadi primadona baru
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 November 2025
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Indonesia
DPR Diminta Tak Tutup Mata Terhadap Dua Tersangka Dugaan Korupsi CSR BI-OJK, MKD Harus Bertindak Cepat
DPR juga dapat terhindar dari citra buruk
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Diminta Tak Tutup Mata Terhadap Dua Tersangka Dugaan Korupsi CSR BI-OJK, MKD Harus Bertindak Cepat
Lifestyle
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Dampak Spot Bitcoin ETF, Regulasi GENIUS Act stablecoin, dan Tokenisasi RWA yang didukung OJK
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Indonesia
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Populasi kendaraan bermotor, khususnya mobil, itu 60–70 persenan masih (produksi) Jepang
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Berdasarkan data nasional, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mencapai USD 26,4 miliar, sedangkan impor berada pada kisaran USD 12 miliar.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Indonesia
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Mengenai kapan pabrik akan dibangun, Roelof memperkirakan dua tahun lagi, yang artinya dimulai 2027 mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Indonesia
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Maraknya investasi asing yang mengambil jatah usaha rakyat seperti rental dan penginapan seperti vila.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan
Indonesia
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Peternak, terutama peternak telur mandiri khawatir akan terdesak oleh peternakan besar yang akan dimodali Danantara.
Dwi Astarini - Jumat, 14 November 2025
Soroti Rencana Investasi Danantara, Legislator PKB Ingatkan Nasib Peternak Broiler yang Gulung Tikar
Indonesia
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam
Pengkajian ulang perlu memastikan investasi tersebut tetap memberikan ruang bagi peternak berskala kecil.
Dwi Astarini - Jumat, 14 November 2025
Danantara Rencana Investasi Rp 20 T untuk Peternakan Ayam, DPR Minta Pengkajian Mendalam
Bagikan