Merayakan Nyepi di Luar Bali Saat Pandemi


Bali. (foto- Pixabay/sushuti)
DEWI Moony tetap di dalam rumah saban hari serupa banyak orang di masa pandemi, namun bedanya tak menonton Netflix, libur bekerja, memasak, dan menyalakan listrik di puncak peringatan Nyepi ( day of silnece) 1943 saka.
Meski berada di luar Bali, lanjut Dewi, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di saat pandemi membuat perayaan Nyepi dua tahun belakangan menjadi lebih khusyuk karena lingkungan sekitar menjadi lebih sepi.
Hari Raya Nyepi atau day of silence merupakan upacara sakral bagi umat Hindu, khususnya di daerah Bali, diperingati tiap 14 Maret. Nyepi berarti sunyi, senyap, dan tidak berkegiatan.
View this post on Instagram
Bukan dua tahun terakhir saja Dewi melangsungkan Nyepi di luar Bali. "Aku sempat Nyepi di Balikpapan, Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta", ungkapnya kepada MerahPutih.com.
Baca juga:
Menurut Dewi, pengalaman Nyepi di luar Bali sudah terjadi menahun. "Kebetulan selalu dengan kondisi anak-anak masih bayi dan balita. Jadi memang kalo merayakan Nyepi diluar Bali dari kesadaran dan komitmen kita saja," jelasnya.
Imbauan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah masing-masing selama pandemi, menurutnya, di satu sisi membatasi interaksi dan kegiatan di luar rumah namun tidak di dalam rumah. Terkadang saat kegiatan tersebut dilakukan di rumah membuat seisinya jadi makin sibuk
View this post on Instagram
"Kita harus merayakan sendiri. Di rumah, berusaha untuk tidak terlalu banyak aktivitas dan mengurangi penggunaan alat-alat elektronik dan gadget." tambahnya. Menurut Dewi, sulitnya terletak karena perannya sebagai ibu masih memiliki anak-anak bayi dan balita.
"Intinya sih, dalam sehari kita itu lebih menghabiskan waktu di rumah saja bersama anak-anak. Tidak ada aktivitas komunikasi ke tetangga. Tapi, tetangga biasanya mengerti dan memberikan kita waktu buat me-Nyepi."
Baca juga:
Di tengah pandemi COVID-19, Perayaan Nyepi ini pun terasa berbeda. "Bedanya, di tengah pandemi Nyepi-nya terasa lebih panjang," katanya nan merasa perayaan Nyepi dua tahun belakangan tak terlalu berbeda di dalam dan luar Bali karena prosesi lainnya tidak bisa berjalan secara optimal.
Meski begitu, Dewi menambahkan kehidupan di tengah pandemi nan sehari-hari akrab dengan social distancing dan self-quarantine sehingga membuatnya merasakan suasana Nyepi setiap hari.
Secara keseluruhan, lanjutnya, Hari Raya Nyepi ini dirayakan menurut tradisi keluarga masing-masing. "Kembali lagi ke keluarga dan komitmen masing-masing, paling yang bisa itu nyalain api dan tidak puasa untuk bergpergian dan bekerja itu enggak bisa." (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

4 Tips Prank April Mop Sukses Mengundang Gelak Tawa

Penyeberangan Selat Bali Sudah Dibuka Minggu Pagi Setelah Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi, Momentum Perjalanan Spiritual Capai Kedamaian Batin dan Harmoni dengan Alam

Perayaan Tawur Agung Kesanga digelar Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi 2025, Bermakna Penyucian Alam Semesta

Harga Cabai Rawit di Bali Tembus Rp 130 Ribu Jelang Nyepi dan Lebaran, Operasi Pasar Digenjot

Libur Nyepi dan Cuti Lebaran 2025, Ganjil-genap Ditiadakan 28 Maret hingga 7 April
