Nyawa 4 Jenderal Diincar, Ahli Intelijen: Taktik Obat Nyamuk Hancurkan Jokowi
                Jokowi melambaikan tangannya kepada para pendukung dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno (foto: antaranews)
MerahPutih.com - Empat jenderal disebut jadi target pembunuhan kaum perusuh saat aksi 21-22 Mei lalu. Keempatnya yakni Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan (BG), Eks Kadensus dan Kepala BNN Komjen (Purn) Gories Mere, Menko Maritim Jenderal (Hor) Luhut Panjaitan dan Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto.
Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta, alasan keempat tokoh itu menjadi sasaran pembunuhan karena dekat dengan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, para pelaku meyakini jika berhasil membunuh keempat tokoh itu akan melemahkan sekaligus menghancurkan Jokowi.
Ahli intelijen itu juga membeberkan metode yang digunakan para pelaku dalam operasinya masuk kategori taktik obat nyamuk atau makan bubur tidak diaduk.
"Ini loh orang terdekatnya yang dijadikan target. Ini teori menghancurkan orang (Jokowi) pakai metode 'obat nyamuk'. Di sekelilingnya dulu disikat, lalu sampai ke tengah. Kayak makan bubur gak diaduk lah," kata Stanislaus, kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (29/5).
BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Incar Nyawa Wiranto, Luhut, BG dan Gories Mere
Stanislaus menjelaskan tokoh nasional ini menjadi target tidak lepas dari posisi mereka dalam pelaksana kebijakan pemerintah di bidang Polhukam. Apalagi, lanjut dia, kebijakan hukum yang dilakukan keempat tokoh itu saat menjabat memicu dendam para pelaku.
"Nah, Polhukam itu isu yang sangat penting dan mendominasi Indonesia. Seperti terorisme, korupsi, hukum dan keamanan," tutur dia.
Meski demikian, Stanislaus menyoroti Gories Mere yang kini jarang menjadi sorotan publik setelah menjadi Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan sejak 2016 silam tetap menjadi target pembunuhan.
"Kalau pak Gories Mere saya kira karena terkait dengan kelompok radikal juga. Beliau aktif dan membindangi Densus. Agak lucu kalau sekarang pak Gories menjadi sasaran karena selama beberapa tahun tak pernah mengeluarkan statment apapun. Karena jabatan beliau sebagai staf khusus bidang intelijen," ungkap dia.
BACA JUGA: Jadi Target Pembunuhan, Wiranto: Soal Nyawa Ada di Tangan Allah SWT
Lebih jauh, Stanislaus mengungkap ancaman pembunuhan bagi keempat tokoh itu sebetulnya wajar karena mereka sudah sering diancam mengingat posisi fital mereka di pemerintahan. Namun, lanjut dia, bukan berarti ancaman pembunuhan bisa dianggap enteng, sehingga Polri langsung memberikan pengamanan khusus kepada mereka.
Terkait dengan tokoh pemilik lembaga survei yang menjadi ancaman, Stanislaus menduga tidak lepas dari hasil hitung yang mengunggulkan Jokowi. "Ini pelaku benci politik. Dia punya dendam dengan politik," tutup pakar intelijen itu. (Knu)
BACA JUGA: Kronologi Bos Lembaga Survei Sampai Masuk Target Pembunuh Bayaran
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
                      [HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
                      Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
                      [HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
                      Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
                      MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
                      Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
                      PSI Sebut Prabowo dan Jokowi 'Bestie' yang Rutin Bahas Nasib Bangsa, Pikiran dan Hati Selalu untuk Rakyat
                      Jokowi Absen Hadiri HUT Ke-80 TNI, Ajudan: Masih Pemulihan, Tidak Dianjurkan Berkegiatan di Luar Ruangan
                      [HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih