NU Akui Kalah Perang di Medan Budaya Pop dan Media Sosial

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 30 Januari 2020
 NU Akui Kalah Perang di Medan Budaya Pop dan Media Sosial

Diskusi bertajuk 'Social Media NU Gathering' di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (29/1)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Budaya pop dan media sosial belakangan menjadi salah satu ujung tombak perubahan dalam masyarakat. Maximnya, siapa yang menguasi budaya pop dan media sosial akan jadi pemenang dalam pertarungan budaya.

Kesadaran itulah yang kini membuncah dalam organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga:

Gus Dur Tokoh NU yang Pernah Jadi Presiden

Dalam diskusi bertajuk 'Social Media NU Gathering' di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (29/1), Wakil Sekjen PBNU KH Imam Pituduh mengakui bahwa warga NU masih kalah di medan perang budaya pop, sehingga perlu memaksimalkan sektor tersebut.

NU akui kalah perang di medan budaya pop dan media sosial
Logo Ormas Islam terbesar di Indonesia NU (Foto: Dok PBNU)

"Ada ruang kosong di kita dalam 'pop culture war' seperti di sektor produksi televisi, musik, film, animasi, game, e-sport dan lain-lain," kata Imam.

Lebih lanjut menurutnya, area budaya pop sejatinya juga merupakan area dakwah yang dapat dimanfaatkan seiring dengan syiar lewat cara-cara konvensional.

Sebagai dampak dari lemahnya penggarapan ranah budaya pop, kata dia, warga NU kerap mengidolakan unsur-unsur di luar Nahdliyin. Hal itu memang terlihat sepele tetapi sejatinya perang pemikiran melalui budaya dapat mempengaruhi cara berpikir individu atau kelompok.

Untuk itu, dia mendorong agar warga NU dapat ikut serta dalam mengisi ranah budaya pop sehingga tetap memiliki jati diri bangsa yang berdaulat dengan tidak mudah hanyut oleh budaya impor.

"Kita kenapa tidak hadir di 'pop culture'? Milenial suka musik, game, sport, film, yang bisa 'dikunyah' mereka. Apa kita sudah hadir? Pengajian tahlilan ini agar digarap kiai di dunia 'offline'," kata dia.

Imam Pituduh sebagaimana dilansir Antara, mengungkapkan sebagai tolok ukur kekalahan Nahdliyin dan bangsa Indonesia pada umumnya di ranah budaya pop yaitu produksi di sektor popular culture nasional masih lemah.

Baca Juga:

Doakan Jokowi, Ketua Umum PBNU: Sesuai Amanah Para Pendiri NU, Kita akan Kawal Keutuhan NKRI

"Dari 'pop culture' sedikit dari kita yang memproduksi tapi justru dari negara lain ada K-Pop, J-Pop, C-Pop, American Pop. Sementara dari NU tidak ada yang mengisi itu," terangnya.

Kekalahan bangsa di perang budaya, kata dia, juga diiringi dengan perang digital dengan gempuran aplikasi impor.

"Konten aplikasi yang bersliweran itu dari negara lain. Jujur kita tidak berdaulat. Jika membuat, naskah codingnya masih belanja dari semua tidak kita produksi. Persaingan ini harus dimenangkan," pungkasnya.(*)

Baca Juga:

NU Promosikan Nilai Islam, Pluralisme dan Demokrasi di Turki

#Nahdlatul Ulama #PBNU #Ormas Islam #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Pertamina memberikan imbalan Rp 7 juta bagi netizen yang mengunggah citra baiknya di media sosial. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
Yahya menekankan pentingnya persatuan umat dalam menghadapi berbagai musibah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 10 Oktober 2025
PBNU Sebut Insiden Al-Khoziny Sidoarjo 'Puncak Gunung Es' Masalah Infrastruktur Pesantren
Indonesia
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
Ia juga mengingatkan bahwa kasus kuota haji ini harus dipahami secara proporsional
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Indonesia
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
Salah satu fokus utama penyidik yakni menelusuri aliran dana hasil korupsi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji
Indonesia
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Desakan PBNU itu untuk merespons pernyataan KPK yang mengaku sedang menelusuri aliran dana kasus kuota haji ke PBNU.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar
Bagikan