Doakan Jokowi, Ketua Umum PBNU: Sesuai Amanah Para Pendiri NU, Kita akan Kawal Keutuhan NKRI


Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj (tengah). (Foto: MP/John Abimanyu)
MerahPutih.Com - Warga Nahdlatul Ulama merayakan hari kelahiran (milad) yang ke-93. Dalam pembukaan perayaan Harlah NU itu dihadiri Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj secara khusus mendoakan Jokowi. Pemimpin ormas Islam terbesar di Indonesia itu berharap Jokowi diberikan kejutan lahir batin dan petunjuk sehingga mendapat kemenangan dalam Pilpres 2019.
"Ini bukan kampanye, semuanya mendoakan, mendoakan boleh kan, mudah-mudahan Bapak Ir H Jokowi diberikan kekuatan lahir batin oleh Allah, diberi petunjuk oleh Allah sehingga mendapatkan kemenangan dan kesukseskan, ini mendoakan," tegas Said Aqil di Jakarta, Kamis (31/1).
Lebih lanjut, Saiq Aqil juga meminta agar warga NU meningkatkan kekuatan, terutama yang calon pemimpin yang akan menggantikannya pada 2020 harus lebih dari dirinya.
Di usia 93 tahun, NU menurut KH Said Aqil telah berjalan dengan baik dan selalu berperan dalam mengawal keutuhan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"NU terus berperan dan memiliki kontribusi besar dalam mengawal keutuhan NKRI, menjaga kekuatan eksistensi budaya kepribadian serta jati diri Islam Nusantara," kata Said Agil.
Dia menjelaskan, Islam Nusantara merupakan Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, antiradikal, antiterorisme apalagi ekstrimisme.
Dalam kesempatan itu, Said Aqil mengajak warga NU untuk terus menjaga amanah dari para pendiri NU tersebut. Amanah yang dimaksud adalah berani mengatakan tidak kepada kebatilan, walaupun orang lain diam atau takut.
"Kita tidak boleh takut dalam mengemban amanah ini," katanya.
Said Aqil juga menceritakan bagaimana Gus Dur memberikan contoh yang jelas kepada warga NU, yang mana pada saat Orde Baru, Gus Dur tetap mempertahankan amanah itu. Meskipun saat itu Gus Dur bisa diam dan menikmati hidup enak jika tidak mengkritik pemerintah saat itu.
KH Said Aqil sebagaimana dilansir Antara menambahkan negara yang tidak kuat struktur sosial sulit untuk menyatukan masyarakat ketika terjadi konflik.
"Alhamdulillah, Indonesia memiliki struktur sosial yang kuat. Kami meminta agar NU dan juga Muhammadiyah untuk terus menjaga keutuhan bangsa,"tandasnya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jaring Aspirasi Masyarakat Pati dan Wonogiri, Sandiaga Disambut Meriah Pendukung Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
