Novelis NH Dini Rencananya Akan Dikremasi di Ambarawa


Novelis NH Dini semasa hidup (Foto: screenshot youtube.com)
MerahPutih.Com - Jenazah novelis NH Dini yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, rencananya akan dikremasi di Ambarawa, Jawa Tengah. Proses kremasi dilakukan di Krematorium, Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Rencana kremasi yang akan dilaksanakan pada Rabu (5/12/ itu disampaikan keponakan almarhumah, Paulus Dadik.
Jenazah sastrawan yang memiliki nama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin tersebut itu sebelummya disemayamkan di Rumah Duka Wisma Lansia Harapan Asri Banyumanik, Kota Semarang.
Menurut Dadik, almarhum merupakan sosok yang tidak mau merepotkan orang lain, termasuk keluarganya.
Bahkan, kata dia, almarhum menjual seluruh harta miliknya dan memilih hidup di panti jompo.
"Beliau ingin hidup mandiri, tidak mau merepotkan keluarganya," katanya.
Almarhum, lanjut dia, menjalani terapi tusuk jarum sekali dalam sepekan.
Saat kecelakaan, almarhum diketahui baru saja pulang dari terapi tusuk jarum.
N.H Dini meninggalkan dua anak, masing-masing Marie Claire Lintang dan Pierre Louis Padang Coffin, serta empat cucu.

Sementara itu, Dewan Kesenian Semarang (Dekase) menilai mendiang sastrawan NH Dini merupakan sosok yang bisa menjadi inspirasi bagi anak muda dalam bersastra, terutama di Kota Semarang.
"Hampir semua dalam karyanya berlatar Semarang, seperti novelnya Sekayu. Beliau memang sejak kecil tinggal di Semarang. Di Kampung Sekayu," kata Ketua Dekase Handry TM di Semarang, Selasa (4/12) malam.
Handry sebagaimana dilansir Antara menceritakan kesannya yang mendalam terhadap sosok NH Dini ketika pernah mengawalnya langsung saat menghadiri pertemuan novelis internasional di Brisbane, Australia, sekitar tahun 1993.
"Saya masih muda, ketika itu masih 30 tahun. Bangga bisa diajak beliau menghadiri pertemuan novelis internasional di Australia. Ternyata, sambutannya luar biasa. Nama beliau dielu-elukan di sana," kenangnya.
Kabar kepergian NH Dini, diakui sastrawan asal Semarang itu, sempat mengagetkannya karena selama ini mengenal sosoknya yang selalu terlihat sehat dan prima meski usianya tak lagi muda.
"Selaku pribadi maupun Ketua Dekase, saya menyampaikan rasa kehilangan yang sangat atas kepergian Bu NH Dini. Beliau adalah sastrawati besar. Bukan hanya Semarang, Indonesia, tetapi kelas dunia," katanya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gubernur Anies Ungkap Revitalisasi JPO Jalan Sudirman Demi Penyandang Disabilitas
Bagikan
Berita Terkait
Karya Sastra Klasik Indonesia Mulai Diterjemahkan ke Bahasa Asing, Fadli: Ini A Little Too Late

Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan Denny JA Sama-Sama Berpengaruh di Mata AI

Rekomendasi Novel untuk Temani Perjalanan Mudik
