Ngangah Kerinci, Tari Pemanggil Roh Harimau

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 07 Februari 2016
Ngangah Kerinci, Tari Pemanggil Roh Harimau

Tari Ngangah (Istimewa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih budaya- Bagi masyarakat Kerinci-Jambi harimau merupakan sahabat karib. Hidup berdampingan tanpa mengganggu satu sama lain.
Bahkan harimau sangat dihormati oleh warga kabupaten berjargon Sejuk Aman Kenanga Tertib Indah (Sakti) alam Kerinci.

Pasalnya, masyarakat Kerinci meyakini harimau merupakan titisan nenek moyang mereka yang ditugaskan menjaga kelestarian hutan rimba gunung rayo. Masyarakat pun menggelari harimau dengan sebutan Inyik, Ninek atau Tuo yang artinya leluhur/orang yang dituakan.

Kelestarian hubungan itu terus terjaga sejak zaman dulu hingga saat ini. Nah, untuk memuliakan dan menjaga hubungan batin antara harimau dan masyarakat, tak jarang warga dusun menggelar upacara adat untuk menghormati harimau. Salah satunya upacara Ngangah.

Meskipun jarang terjadi, perilaku adat masyarakat kerinci terhadap raja hutan itu terus terjaga.

Seperti ritual adat masyarakat Pulau Tengah, Kerinci, Jambi. Ritual tersebut dinamakan Tari Ngangah yang berarti menghibur roh harimau.
Tarian itu digelar manakala ditemukan seekor harimau mati dihutan. Dengan maksud agar gerombolan harimau tidak turun gunung dan mengganggu warga. Diketahui pagelaran terakhir saat festival Danau Kerinci 2005.

Dalam prakteknya, setiap gerakan yang tersaji mengandung pesan moral yang sangat dalam. Harimau yang mati ditutupi kain putih layaknya manusia, Harimau kemudian ditandu menuju balai adat. Diletakkan ditempat yang agak tinggi dan ditegakkan seperti harimau yang masih hidup.

Selanjutnya, ketua adat akan membaca mantra diiringi bunyi yang berasal dari Terawak (bebunyian dari tempurung) yang berfungsi untuk menjemput roh harimau, petanda ritual dimulai.

Diyakini dengan adanya ritual adat ini, roh harimau akan mendengar dan datang menjelma. Kepercayaan masyarakat harimau berkuping tanah, pendengarannya menembus setiap jejak langkah, setelah kain putih dibuka satu per satu berbagai jenis benda kemudian diletakkan dihadapan harimau sebagia tebusan.

Prinsipnya adalah melunasi, hilang belang diganti belang, hilang taring diganti taring, hilang ekor diganti ekor, hilang mata diganti mata. Dalam ritual itu taring diganti dengan keris, kuku diganti dengan sebilah pedang, ekor diganti dengan tombak, suaranya diganti dengan pukulan gong, warna matanya dengan benda keras yang berkilat seperti kelopak betung (pelepah bambu bagian dalam) dan belangnya diganti warna kain.

Setelah prosesi itu, harimau mati diarak keliling kampung diiringi dengan peragaan tarian, silat pisau, silat pedang dan gerakan yang menyerupai harimau.

Ditengah ritual itulah tiba-tiba banyak warga yang kesurupan dan bertingkah mirip gerakan harimau, kejadian inilah yang diyakini warga sebagai tanda kedatangan roh leluhur yang menjelma masuk kedalam raga.

Untuk menyadarkan yang kesurupan para ketua adat pun cukup membaca mantra khusus. Setelah itu harimau akan dikubur di pinggiran desa. (fdi)

BACA JUGA:

  1. Mitos Manusia Harimau Kerinci
  2. Menjelang Tamat, Begini Perpisahan Pemain 7 Manusia Harimau
  3. Misteri Suara Harimau dan Kakek Berjenggot di Situs Batu Tulis Bogor
  4. Liburan Bareng Pemain 7 Manusia Harimau, Syahnaz Sadiqah Bosan!
  5. Polisi Tembak Mati 6 Pemburu Harimau Bengal
#Provinsi Jambi #Hewan Dilindungi #Budaya Indonesia #7 Manusia Harimau
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

ShowBiz
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan
Film ini merupakan iktikad dan semangat melestarikan praktik berkebaya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 Juli 2025
Film Pendek 'Kita Berkebaya' Segera Rilis 24 Juli 2025, Angkat Keresahan Tradisi Berkebaya Agar Tak Ditinggalkan
Tradisi
Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming
Alasan posisi Anak Coki biasanya diisi anak-anak cukup sederhana namun penting, yakni karena bobot tubuh mereka lebih ringan, perahu bisa melaju lebih cepat dan stabil.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Makna Filosofi Tarian Anak Coki, yang Viral Mendunia Lewat Video Aura Farming
Indonesia
Akhirnya, 4 Landak Jawa Kasus Nyoman Sukena Dilepasliarkan
Hampir tiga bulan berselang, empat landak Jawa yang dipelihara Nyoman Sukena itu kini resmi dilepasliarkan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Wisata Alam Danau Buyan-Danau Tamblingan, Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Bali.
Wisnu Cipto - Minggu, 08 Desember 2024
Akhirnya, 4 Landak Jawa Kasus Nyoman Sukena Dilepasliarkan
Indonesia
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
BKSDA Sumbar belum dapat memastikan berapa umur harimau berjenis kelamin betina yang terjebak perangkap buatan warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
Indonesia
Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan kunci Indonesia Emas 2045 ada pada perubahan budaya ilmiah di masyarakat.
Wisnu Cipto - Rabu, 06 November 2024
Indonesia Emas 2045 Tak Akan Tercapai Tanpa Perubahan Budaya Ilmiah
Tradisi
Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik
Kolaborasi Kemenparekraf dan Rumah Atsiri ciptakan koleksi aromatik Indonesia.
Andrew Francois - Jumat, 01 Desember 2023
Rumah Atsiri Indonesia dan Kemenparekraf Luncurkan Koleksi Aromatik
Tradisi
Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
Kampanye #IniIndonesiaku diinisiasi oleh SilverQueen.
Andreas Pranatalta - Selasa, 01 Agustus 2023
Kampanye #IniIndonesiaku Ajak Rayakan Keindahan Budaya Indonesia
Travel
Thailand dan Vietnam Bekerja Sama untuk Melestarikan Bangau Sarus yang Terancam Punah
Kaki panjang dan sebagian lehernya yang berwarna merah menjadi ciri khas Bangau Sarus.
P Suryo R - Jumat, 28 Juli 2023
Thailand dan Vietnam Bekerja Sama untuk Melestarikan Bangau Sarus yang Terancam Punah
Indonesia
Tiba di Jambi, Anies Diteriaki Presiden
Setibanya di bandara, Anies langsung diteriakkan dengan sebutan 'Presiden kita' oleh kelompok relawan yang ada juga warga dan simpatisanyang menunggu di pintu kedatangan Bandara Sultan Thaha Saifuddin.
Andika Pratama - Rabu, 26 Juli 2023
Tiba di Jambi, Anies Diteriaki Presiden
Bagikan