Ngaku Salah Beli Lem Aibon, Anies Mendapat Apresiasi
Gubernur DKI Anies Baswedan saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di Monas, Senin (28/10). (Foto: MP/Asropih)
Merahputih.com - Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan mengapresiasi langkah Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengakui kesalahan dalam anggaran pembelian lem Aica Aibon sebesar Rp 82 miliyar.
Azas mengatakan, Anies terlihat mengeluarkan berbagai alasan dikeluarkan untuk menangkis sikap kritis publik yang mempertanyakan mata anggaran program uang siluman tersebut.
Baca Juga
Anies Dianggap Tak Transparan, PDIP: Dulu Prapembahasan Dipublikasikan
"Kepala dinas mengatakan itu salah ketik. Anies mengatakan mata anggaran siluman itu terjadi karena diinput dengan asal mengisi. Tindakan asal mengisi itu menurut Anies dikarenakan sistem e-budgeting yang ada meminta dalam menyusun anggaran diharuskan mengisi hingga pada komponen yang detail," kata Azas dalam keterangannya, Jumat (1/11)
Azas juga mengapresiasi langkah Anies Baswedan yang menegur jajarannya dan bahkan melayangkan ancaman pencopotan terkait penyusunan anggaran ini.
"Adanya ancaman Anies Baswedan kepada jajaran ini menunjukkan pengakuan terhadap sistem e-budgeting sudah baik dan cara mengisinya yang salah dan kacau oleh pegawai Pemprov Jakarta," ungkap Koordinator Forum Warga Kota Jakarta ini.
Azas melihat, Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta tidak salah. Dalam diskusi anggaran janggal RAPBD Jakarta yang salah justru adalah gubernur Jakarta sebelumnya yang membuat sistem e-budgeting yang tidak smart dan pegawai Pemprov Jakarta yang kerja mengisi asal-asalan.
"Nah rupanya Anies Baswedan sekarang sudah punya sistem yang baru, sebuah sistem aplikasi cerdas canggih yang bisa mengantisipasi penganggaran yang Tidak relevan," jelas Azas.
Baca Juga
Saat Menjabat, Ahok Unggah Rancangan Anggaran ke Web APBD DKI
Sebelumnya, sudah beberapa hari tentang anggaran janggal dalam RAPBD Jakarta 2020 terus menjadi diskusi di publik. Salah satu poin menarik adalah soal rencana anggaran pembelian lem Aica Aibon oleh Sudin Pendidikan Jakarta seharga Rp 82 milyar.
Jika dihitung anggaran tersebut maka setiap siswa di Jakarta Barat akan diberikan 2 kaleng lem Aica Aibon setiap bulannya. Nah mata anggaran pembelian lem Aica Aibon inilah akhirnya membuka kesadaran publik membahas proses penyusunan program RAPBD. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

DPRD bersama Pemprov DKI Sepakati APBD 2026 Sebesar Rp 95 Triliun

Sah! APBD DKI Jakarta Meroket Jadi Rp 95,351 Triliun, Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bakal Jadi Prioritas Utama?

Gubernur Pramono Pastikan Pembangunan Taman Bendera Pusaka Tak Pakai APBD DKI

Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga

Anies akan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang dan Beri Waktu untuk Curhat

[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh
![[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh](https://img.merahputih.com/media/73/5e/c5/735ec5e829ef299632ab6d7313bb86b8_182x135.jpg)
PSI DKI Bongkar Anggaran Proyektor Rp 50 Juta Dianggarkan Rp 214 Juta

PSI Jakarta Kritik Penambahan BTT APBD P 2025 Senilai Rp 2,89 Triliun
