Netanyahu akan Akhiri Serangan di Rafah, Fokus Kirim Pasukan ke Perbatasan Israel-Lebanon


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (ANTARA/AA)
MerahPutih.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan pasukannya di Rafah yang jadi tempat warga Palestina mengungsi akan segera berakhir. Ia mengakhiri serangan tersebut karena ingin mengirim pasukannya ke Israel Utara yang berbatasan dengan Lebanon.
Netanyahu menyatakan pengalihan pasukan dilakukan untuk keperluan pertahanan. Menurutnya, Hizbullah semakin agresif dalam beberapa pekan terakhir.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa menghentikan gempuran di Rafah bukan berarti perang antara Israel dan Hamas telah selesai.
“Ini tidak berarti bahwa perang akan berakhir, namun perang yang terjadi saat ini akan berakhir di Rafah. Ini benar,” kata Netanyahu kepada Channel 14 Television dalam wawancara tatap muka pertamanya dengan media lokal Israel sejak 7 Oktober, dikutip dari CNN, Senin (24/6).
Baca juga:
Menteri Kabinet Perang Israel Mengundurkan Diri, Tak Lagi Sejalan dengan Netanyahu
Dalam wawancaranya, Netanyahu mengatakan bahwa ia siap untuk membuat kesepakatan parsial dengan Hamas untuk mengembalikan beberapa sandera yang masih ditawan di Gaza. Namun, ia menegaskan kembali posisinya bahwa perang akan terus berlanjut setelah gencatan senjata. “Saya belum siap untuk menyerah,” tegas Netanyahu.
Lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung di Rafah sebelum Israel memulai operasi udara dan darat di kota Gaza selatan. Israel memang mengabaikan seruan masyarakat internasional agar tidak melanjutkan operasi tersebut.
Sekitar 800.000 orang telah mengungsi dari Rafah, yang kondisinya digambarkan oleh badan pangan PBB sebagai “apokaliptik.”
Tekanan internasional terhadap tindakan Israel di Gaza telah meningkat sejak mereka memulai operasinya di Rafah. Bulan lalu, pengadilan tinggi PBB memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer kontroversialnya di sana, dan menyebut situasi kemanusiaan di Palestina sudah seperti bencana. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Aktivis Greta Thunberg Dipukuli dan Dipaksa Cium Bendera Israel Sebelum Dideportasi

Israel Deportasi Greta Thunberg dan 170 Aktivis Armada Global Sumud Flotilla

Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla Pembawa Bantuan untuk Gaza, DPR: Pelanggaran Hukum Internasional!

Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian

Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan

Misi Kemanusiaan Dicegat Pasukan Israel, Pemerintah Diminta Segera Pimpin Langkah Diplomatik Hingga Embargo Ekonomi

Cegat Armada Global Sumud Flotilla, Israel Pastikan Kondisi Aktivis Aman

223 Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla Ditangkap Israel Saat Menuju Gaza

Angkatan Laut Israel Serang Armada Global Sumud Flotilla, Tangkap Puluhan Aktivis

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
