NASA Kirim Sinyal Laser ke Pesawat Luar Angkasa dengan Jarak 290 Juta Mil


NASA kirim sinyal laser ke pesawat luar angkasa. Foto: Dok/NASA
MerahPutih.com - NASA kini sedang mempersiapkan rencananya untuk membantu mendaratkan manusia di Mars pada 2030 mendatang.
Badan antariksa AS itu berlomba-lomba untuk mengirimkan astronautnya ke Planet Merah, seiring kemajuan Tiongkok yang juga memiliki rencana besar serupa.
Sebagai bagian dari upaya besar ini, NASA harus mampu berkomunikasi dengan astronaut di bagian terdalam tata surya, kemudian mengirimkan data dalam jumlah besar.
Para ahli pun berhasil mengirim sinyal ke pesawat luar angkasa melalui komunikasi laser yang jaraknya lebih jauh dari sebelumnya.
Baca juga:
Mengutip The Sun, sinyal laser tersebut dikirim ke pesawat luar angkasa Psyche milik NASA, yang saat ini sedang menjalankan misi menuju asteroid unik yang kaya akan logam.
Sinyal tersebut dikatakan mampu menempuh jarak sejauh 290 juta mil, sekaligus mencetak rekor baru. Itu kira-kira jarak Bumi ke Mars saat berada pada titik terjauhnya.
Laser sangat dibutuhkan untuk masa depan dalam mencapai Mars, karena dapat mengirimkan data penting dengan kecepatan hingga 100 kali lebih tinggi dibanding frekuensi radio.
“Pencapaian ini penting,” kata Meera Srinivasan dari Jet Propulsion Laboratory NASA.
Baca juga:
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid

“Komunikasi laser memerlukan tingkat presisi yang sangat tinggi, dan sebelum kami meluncurkan Psyche, kami tidak tahu seberapa besar penurunan kinerja yang akan kami lihat pada jarak terjauh."
Ia mengatakan, teknik yang mereka gunakan untuk melacak dan mengarahkan telah diverifikasi. Lalu, mengonfirmasi bahwa komunikasi optik dapat menjadi cara yang kuat dan transformatif untuk menjelajahi tata surya.
Sementara itu, Administrator NASA, Bill Nelson menambahkan: "Selamat, tim. Pencapaian luar biasa ini akan mengubah cara kita menjelajahi tata surya."
Baca juga:
NASA sendiri bakal menghadapi Tiongkok yang juga mengincar Planet Merah. Tiongkok baru-baru ini mengumumkan, bahwa mereka akan meluncurkan misi sampel bersejarah sekitar 2028, lalu membawa batu-batu berharga dari Mars kembali ke Bumi.
Negara tersebut berencana untuk mendaratkan astronautnya sendiri di Mars pada 2033 mendatang. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
