'Nanotech Tattoo', Inovasi Tato Kesehatan dari Korea Selatan


Biasanya orang menato tubuhnya dengan berbagai alasan. (Unsplash/Allef Vinicius)
SIAPA diantara kamu suka tato? Tato adalah proses “melukis” tubuh menggunakan tinta, jarum, dan zat pewarna dengan cara yang berbeda-beda. Biasanya orang menato tubuhnya dengan berbagai alasan. Misalnya ingin terlihat keren, bentuk ekspresi diri, bagian prosesi adat atau tradisi, dan alasan seni.
Namun, pernahkah terpikir oleh kamu, bagaimana kalau tato dapat menjadi alat yang membantu memantau kesehatan seseorang? Nah, Korea Selatan baru-baru ini membuat gebrakan dan inovasi baru dalam dunia pertatoan.
Terobosan itu disebut Nanotech Tattoo. Melansir Reuters, tim peneliti di lembaga Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) yang berlokasi di Daejeon, Seoul, baru-baru ini mengembangkan sebuah tinta tato elektronik yang terbuat dari campuran cairan metal atau logam dan carbon nanotubes yang berguna sebagai bioelektroda.
Baca juga:

Tinta tato elektronik ini berbeda dari tinta tato pada umumnya. Tinta tato elektronik memiliki kemampuan untuk mengalirkan sinyal dalam tubuh dan terhubung dengan chip. Misalnya, saat pemeriksaan menggunakan elektrokardiogram (EKG) atau biosensor, alat itu tak hanya bisa mendeteksi detakan jantung, tetapi juga memberikan informasi tentang kadar glukosa dan laktat dalam darah.
Nah, tim peneliti di Korea Selatan berharap pengembangan tinta tato elektronik mampu menggantikan alat biosensor. Dengan begitu, tato tersebut berfungsi sebagai perangkat kesehatan yang mengingatkan jika ada gangguan kesehatan di tubuh mereka.
“Pada masa depan, kami berharap agar bisa menyambungkan chip tanpa kabel atau wireless yang terhubung langsung dengan tinta tato elektronik ini. Jadi kita bisa berkomunikasi, atau kita bisa mengirimkan sinyal dua arah : dari dan menuju tubuh kita dengan gawai di luar sana,” ujar Steve Park, kepala proyek Nanotech Tattoo sekaligus profesor Materials Science and Engineering.
Baca juga:
Perempuan Ini Dihujat Warganet karena Mentato Anaknya yang Berusia 1 Tahun

Tinta elektronik ini bersifat noninvasif dan tidak mudah menyebar tanpa arah ketika masuk ke dalam darah. Selain itu, tinta juga terbuat dari galium, logam keperakan yang biasa digunakan dalam termometer.
Park menjelaskan alat kendali atau monitornya juga bisa diletakkan dimana pun seusai keinginan pasien, termasuk di rumah mereka masing-masing. Carbon nanotubes yang terbentuk dari platinum juga membuat tato ini bertahan lebih lama.
Oleh sebab itu, ketika diaplikasikan ke kulit, tinta tato elektronik tidak akan terhapus meskipun digosok berulang lagi.
Selain berguna untuk kesehatan, bentuk Nanotech Tattoo tetap bisa dikreasikan sesuai keinginan. Jadi, tato ini masih memiliki fungsi seperti tato lazimnya. (mcl)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
