Nah Lho, Menteri Pertanian Tantang Mahasiswa ITB untuk Bikin Ini...

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 06 Desember 2017
Nah Lho, Menteri Pertanian Tantang Mahasiswa ITB untuk Bikin Ini...

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (ANTARA FOTO/ Dewi Fajriani)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menantang perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuat alat sensor yang dapat mendeteksi kandungan hara dalam tanah untuk mendukung pertanian.

"Kami beri waktu enam bulan menemukan alat yang dibuat Amerika. Sensor ini harus jadi, buat sensornya berjalan, kerjaannya para mahasiswa semua. Ada IPB? Perguruan tinggi manapun," kata Amran saat meresmikan pembukaan kembali Museum Tanah Indonesia di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).

Amran mempercayakan IPB karena beberapa waktu lalu sudah bekerja sama dengan rektor menemukan varietas padi IPB-3S yang produksinya mencapai 13 per hekatre. Saat ini benih tersebut sudah disebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurutnya, rata-rata produksi padi nasional 5,3 ton per hektare, dengan adanya IPB-3S jika seluruh wilayah produksinya naik, artinya produksi padi Indonesia bisa memberi makan seluruh Asia.

Berkaca dari keberhasilan tersebut, Amran menantang mahasiswa dari perguruan tinggi untuk membuat alat sensor pendeteksi hara tanah buatan dalam negeri. Alat tersebut sudah digunakan oleh sejumlah negara di Eropa.

Amran mengatakan, Indonesia membutuhkan alat sensor tersebut karena selama ini dalam penebaran pupuk di lahan pertanian dipukul rata. Padahal tanah membutuhkan kandungan yang berbeda-beda.

"Alat sensor ini nanti membantu sebelum menebar benih, tahu lahan ini butuah berapa natrium, butuh berapa kcl, alat ini akan luar biasa," katanya.

Alat sensor tersebut dibutuhkan karena dapat menghemat biaya pemupukan. Sebab, pola selama ini pembagian pupuk dipukul rata, dengan pola tanam seperti apapun, jumlah pupuk sama semuanya.

Jadi, kata Amran, dengan sistem sensor yang akan diciptakan tersebut, pemupukan diberikan untuk lahan yang kurang saja. Seperti halnya manusia jika kebutuhan karbon dan proteinnya cukup maka tidak mudah sakit.

"Kalau bisa jadi enam bulan," kata Amran. (*)

#Menteri Pertanian #Andi Amran Sulaiman #Institut Pertanian Bogor (IPB)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Tugas pemerintah tidak mudah untuk tetap menjaga petani tetap sejahtera dan konsumen bahagia.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian
Berita Foto
Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kedua kanan), Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) bersiap mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 21 Agustus 2025
Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras
Pemerintah bersiap menggelar operasi pasar besar-besaran.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras
Indonesia
Guru Besar IPB: Penurunan Tarif Impor AS Harus Diikuti Konsistensi Kedua Negara
Indonesia dapat memperoleh devisa yang cukup untuk menunjang kegiatan impor
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Guru Besar IPB: Penurunan Tarif Impor AS Harus Diikuti Konsistensi Kedua Negara
Indonesia
Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan
Kasus beras oplosan ini sangat bertolak belakang dengan semangat pemerintah menuju swasembada pangan.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan
Indonesia
Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun
"Ibaratnya emas 24 karat, sebenarnya 18 karat tapi dijual 24 karat. Harganya naik, bukan kualitasnya," imbuh Mentan Amran.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun
Indonesia
Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun
Hal ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, di mana ia juga mengungkap 50-60 persen beras tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan spesifikasi berat.
Frengky Aruan - Rabu, 16 Juli 2025
Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun
Indonesia
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, meminta semua pihak untuk tidak mempermainkan nasib petani. Hal ini diungkapkan setelah ia menyoroti adanya dugaan oknum mafia pangan.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
Indonesia
Indonesia Siap Ekspor 27 Ribu Ton Jagung, Kelapa Segera Menyusul
Ekspor dijadwalkan akan dilaksanakan pada pertengahan Juni 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Indonesia Siap Ekspor 27 Ribu Ton Jagung, Kelapa Segera Menyusul
Bagikan