Museum Perumusan Naskah Proklamasi Gugah Nasionalisme Cokelat

Asty TCAsty TC - Rabu, 16 Agustus 2017
Museum Perumusan Naskah Proklamasi Gugah Nasionalisme Cokelat

Para personel Cokelat diberikan kenang-kenangan berupa kaus dari MerahPutih.com (Foto: MP/Arie Prijono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MASA lalu merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dengan masa kini serta masa yang akan datang. Oleh karena itu, jangan sekali-sekali kita melupakan sejarah. Mendekati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72, belum lengkap rasanya jika kita tak mempelajari sejarahnya. Salah satu caranya adalah dengan berkunjung ke museum.

Setelah Susan Bachtiar, Nirina dan Ernest, kini giliran Cokelat yang MerahPutih.com ajak ke museum, sebagai bagian dari program "Update Situs". 'Situs' kali ini, yaitu Museum Perumusan Naskah Proklamasi, atau biasa disebut secara singkat dengan Museum Proklamasi, yang terletak di Jl. Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat.

Grup musik yang digawangi oleh Jackline Rossy, Edwin Marshal Syarif, dan Ronny Febry Nugroho ini tampak antusias saat berkeliling Museum Perumusan Naskah Proklamasi dengan ditemani seorang pemandu, Selasa (15/8). Mereka tak segan bertanya dan menggali informasi lebih dalam tentang museum yang menjadi saksi bisu detik-detik sejarah perumusan naskah Proklamasi tersebut.

Terkait kunjungannya, grup musik asal Bandung itu berpendapat, ada banyak hal menarik serta poin-poin positif yang bisa didapat dari berkunjung ke museum. "Buat kami, museum ini tempat yang sangat menarik dan unik, dengan hal-hal bernuansa historis. Saya pribadi dan teman-teman juga sering banget berbagi cerita tentang sejarah, ilmu pengetahuan, dan hal-hal yang membangkitkan semangat di masa depan. Kita harus lebih maju karena kita punya sejarah yang besar," ucap Edwin.

Personel Cokelat lainnya, yaitu Ronny, juga menceritakan secara gamblang tentang pengalaman menyenangkannya berkunjung ke museum. Baginya, generasi muda harus banyak belajar dari sejarah.

"Sejarah NKRI itu benar-benar ada di sini. Tanggal 16 Agustus para pencetus itu begadang. Bahkan pada saat pembacaan Proklamasi, bapak presiden pertama kita, Bung Karno, sakit-sakitan karena begadang terus. Kalau kita bandingkan dengan kehidupan zaman sekarang, kadang kita suka mengeluh karena macet, dikejar deadline, atau enggak ada sinyal. Bahkan kadang-kadang disuruh nge-ronda aja malas. Tapi dulu di sini orang sampe begadang, mereka benar-benar mengorbankan segalanya untuk bangsa ini," ujar Ronny.

Pemain bas Cokelat itu kemudian menegaskan betapa tidak mudahnya untuk menjadikan NKRI itu ada. "Tempat ini betul-betul bukti autentik. Mejanya ada, tempat naskahnya ada, bahkan dibuat patungnya. Terus terang, semenjak datang ke sini kita ngerasain kalau kita tuh harus benar-benar tahu sejarah bangsa kita, bukan sekadar ngomong atau protes. Di sini kita bisa tahu kalau NKRI itu bukan sesuatu yang main-main, bukan sekadar organisasi. Menjadikan NKRI itu penuh perhitungan, pertimbangan, dan perjuangan yang luar biasa," tegas Ronny.

Selain itu Ronny juga mengomentari terobosan teknologi baru di museum tersebut, memberikan suasana berbeda ketika berkunjung. Teknologi tersebut adalah SIJI, aplikasi mobile yang menghubungkan gambar dengan informasi konten digital. Pengunjung dapat mengunduhnya di Playstore secara gratis, kemudian scan kode bar (barcode) gambar di museum, untuk menampilkan video virtual 3D yang akan menjelaskan peristiwa gambar tersebut secara otomatis.

"Bagusnya museum ini, sudah ada teknologi digital canggih bernama SIJI. Itu merupakan terobosan, memancing orang-orang untuk datang ke sini, dan bisa langsung multibahasa. Bahasanya bisa langsung kita pilih. Ini terobosan banget, kami juga jadi bersemangat dan lebih mudah untuk mengenal museum. Jadi museum ini memang harus didatangi, jangan nunggu diongkosin dulu baru kita datang ke sini. Intinya sih kita harus mencari tahu akarnya, kita itu berasal dari mana," pungkas Rony. (Ryn)

Baca juga artikel "Update Situs" lainnya di sini: Nirina Zubir Ingin Museum Di Indonesia Lebih Interaktif

#Update Situs #Cokelat #Grup Band #Musisi Indonesia #Museum
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

ShowBiz
The Flowers Hadirkan Nuansa Berbeda Lewat Single 'Luka Yang Manis'
The Flowers kembali dengan single 'Luka Yang Manis' yang menampilkan warna lembut dan emosional, terinspirasi Rinto Harahap dan Obbie Messakh.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
The Flowers Hadirkan Nuansa Berbeda Lewat Single 'Luka Yang Manis'
ShowBiz
Coldiac Rilis EP Loving You Like This, Hadirkan Ulang 4 Lagu Cinta Klasik Indonesia
Coldiac merilis EP Loving You Like This berisi interpretasi ulang empat lagu cinta klasik Indonesia, termasuk “Arti Kehidupan” karya Oddie Agam.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
Coldiac Rilis EP Loving You Like This, Hadirkan Ulang 4 Lagu Cinta Klasik Indonesia
ShowBiz
Banda Neira Hidupkan Realita Pahit Kelas Pekerja lewat Lagu 'Mimpilah Seliar-liarnya'
Lagu Mimpilah Seliar-liarnya merupakan trek kedua dari album Banda Neira, Tumbuh dan Menjadi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Banda Neira Hidupkan Realita Pahit Kelas Pekerja lewat Lagu 'Mimpilah Seliar-liarnya'
ShowBiz
Tipe-X Angkat Perbedaan Gaya Cinta lewat Single 'Beda Zaman', Simak Lirik Lengkapnya
Tipe-X meluncurkan single 'Beda Zaman', soroti perbedaan gaya berpacaran yang berubah dari masa ke masa.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Tipe-X Angkat Perbedaan Gaya Cinta lewat Single 'Beda Zaman', Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
KNIV. Lepas EP 'Nirmakna', Eksplorasi Makna Hidup Lewat Noise Rock Intens
KNIV. merilis EP debut “Nirmakna” berisi enam lagu dengan karakter noise rock yang lebih gelap dan matang. Hadirkan eksplorasi makna hidup dari tiap personel.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 26 November 2025
KNIV. Lepas EP 'Nirmakna', Eksplorasi Makna Hidup Lewat Noise Rock Intens
ShowBiz
Electric Cats Lepas Single 'Sihir Ilusi', Tuangkan Keresahan tentang Ekspektasi, Tekanan, dan Jeda untuk Diri
Electric Cats merilis 'Sihir Ilusi', single pembuka album kedua yang mengangkat tema ekspektasi dan tekanan hidup. Hadir dengan nuansa lebih gelap dan energik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 21 November 2025
Electric Cats Lepas Single 'Sihir Ilusi', Tuangkan Keresahan tentang Ekspektasi, Tekanan, dan Jeda untuk Diri
ShowBiz
Thee Marloes Rilis ‘Harap dan Ragu’, Refleksi Lembut tentang Waktu dan Ketidakpastian
Harap dan Ragu menjadi penanda langkah menuju album kedua Thee Marloes yang direncanakan rilis pada 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Thee Marloes Rilis ‘Harap dan Ragu’, Refleksi Lembut tentang Waktu dan Ketidakpastian
ShowBiz
Perkenalkan Portura, Lintas Resonan 2025 Rangkul Semangat Lokal untuk Satukan Pelaku dan Penikmat Musik
Lintas Resonan memperkenalkan Portura, entitas musik baru yang memimpin eksplorasi bunyi dan merangkul musisi lokal di empat kota pada 2025-2026.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Perkenalkan Portura, Lintas Resonan 2025 Rangkul Semangat Lokal untuk Satukan Pelaku dan Penikmat Musik
ShowBiz
Black Horses Pilih Kejujuran dalam Kebisingan Lewat Single 'Distorsi Menggema'
Black Horses merilis single terbaru “Distorsi Menggema”, menghadirkan distorsi mentah serta energi emosional yang kuat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Black Horses Pilih Kejujuran dalam Kebisingan Lewat Single 'Distorsi Menggema'
ShowBiz
Sinergi Suara 2025: Inisiatif Nasional untuk Perkuat Ekosistem Musik Lokal
Sinergi Suara 2025 bertujuan mendukung musisi lokal dalam menciptakan dampak ekonomi melalui ekosistem kreatif yang lebih kokoh.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 November 2025
Sinergi Suara 2025: Inisiatif Nasional untuk Perkuat Ekosistem Musik Lokal
Bagikan