Museum di Italia Pakai Teknologi untuk Tetap Jaga Jarak Fisik

Leonard Leonard - Selasa, 26 Mei 2020
Museum di Italia Pakai Teknologi untuk Tetap Jaga Jarak Fisik

(Foto: Massimo Adami)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ITALIA merupakan salah satu negara yang paling terpukul dari pandemi COVID-19 yang masih berlangsung ini. Namun setelah mencatat beberapa tingkat infeksi terendah dalam 24 jam awal pekan ini, Italia perlahan-lahan mulai mengurangi kebijakan pengunciannya yang ketat. Di seluruh negeri, museum sekali lagi diizinkan untuk membuka pintu bagi pengunjung sambil menerapkan tindakan pencegahan keselamatan yang ketat.

Salah satu bentuk tindakan pencegahan tersebut adalah dengan perangkat yang akan memastikan orang menjaga jarak dari pengunjung lain. Lembaga budaya pertama yang menguji gawai baru ini adalah Katedral Santa Maria del Fiore di Florence, yang lebih dikenal sebagai Duomo.

Baca juga:

Penerapan Prosedur Kebersihan Terbaru Maskapai Emirates

1
Diuji coba pertama kali oleh Katedral Duomo (Foto: ameol)

EGOpro Active Tag, dikembangkan oleh perusahaan Advanced Microwave Engineering yang berbasis di Florence. Bentuknya seperti kalung yang sebenarnya perangkat audio tur yang digunakan beberapa museum, dan memanfaatkan teknologi radio untuk mengukur jarak antara dua tag.

Jadi, jika kamu terlalu dekat dengan seseorang kurang dari jarak aman 2 meter, perangkat akan mulai menyalakan lampu merah dan bergetar. Jika kamu bepergian dalam grup, perangkat dapat di pra-kalibrasi sehingga kamu dapat berjalan bersama. Alat ini diberikan kepada semua orang di pintu masuk dan dibersihkan setelah digunakan.

Untuk memastikan ada banyak ruang untuk menjaga aturan jarak sosial, Duomo hanya mengizinkan sejumlah kecil orang per hari atau sekaligus. Ini kebijakan baru yang nantinya harus diikuti oleh kebanyakan museum yang dibuka kembali.

Baca juga:

Beberapa Ketentuan Baru Perjalanan yang perlu Kamu Ketahui

2
Memanfaatkan teknologi radio (Foto: icom)

Nantinya museum seperti Galleria Borghese dan Scuderie del Quirinale di Roma akan membatasi waktu yang bisa orang habiskan di dalam. Galleria Borghese, misalnya, hanya mengizinkan waktu berkunjung selama 120 menit. Kemudian orang yang datang dibatasi hanya 80 orang sekaligus. Sementara seorang penjaga di Scuderie del Quirinale akan membawa kelompok enam orang di dalam galeri dalam interval lima menit. Setelah itu, grup akan memiliki 80 menit untuk melihat pameran.

Jangan berharap untuk berpikir bahwa kamu dapat menipu dan berada di dalam lebih lama. Berkat perangkat jarak sosial ini, otoritas museum juga dapat melacak dengan tepat berapa banyak waktu yang orang habiskan di dalam. (lgi)

Baca juga:

Robot Anjing Si Penjaga Jarak Sosial Asal Singapura

#Museum #Italia
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Indonesia
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Aturan pemotongan gaji akan berlaku mulai musim berikutnya setelah degradasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Lifestyle
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar
Pada masa itu, Colorado adalah dataran banjir dengan banyak sungai dan dihuni oleh berbagai dinosaurus, termasuk Brachiosaurus dan Camarasaurus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat
Olahraga
Transformasi Sang Badak, Harapan Italia Akhiri Kutukan Gagal Lolos Piala Dunia
Julukan “Rhino” atau “Sang Badak” bukan sekadar bualan.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Transformasi Sang Badak, Harapan Italia Akhiri Kutukan Gagal Lolos Piala Dunia
Olahraga
Era Baru Gli Azzurri Segera Dimulai! Gennaro Gattuso Resmi Jadi Nahkoda Timnas Italia
Manajer tim Italia, Gigi Buffon, juga mengonfirmasi penunjukan Gattuso
Angga Yudha Pratama - Minggu, 15 Juni 2025
Era Baru Gli Azzurri Segera Dimulai! Gennaro Gattuso Resmi Jadi Nahkoda Timnas Italia
Indonesia
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Sebagian area rumah nantinya akan mengalami renovasi ringan, terutama pada infrastruktur pendukung.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Bagikan