Mulai Mei Mendatang, Perusahaan Global Kurangi Pembelian Minyak Rusia
Sebuah labirin pipa minyak mentah dan katup digambarkan selama tur oleh Departemen Energi di Cadangan Minyak Strategis di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. ANTARA/REUTERS/Richard Carson
MerahPutih.com - Serangkaian sanksi yang dikeluarkan Uni Eropa beserta Amerika Serikat dan sekutunya pada Rusia, mulai diikuti oleh berbagai perusahaan perdagangan global.
Teranyar, perusahaan global memastikan akan menerapkan pengurangan pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan Rusia, mulai 15 Mei atau saat pembatasan mulai dilakukan Uni Eropa.
Baca Juga:
Sepanjang 2022 Harga Minyak Dunia Bakal di Atas USD 100 Per Barel
Uni Eropa sampai saat ini, Kamis (14/4), belum memberlakukan larangan impor minyak Rusia. Berbagai negara seperti Jerman sangat bergantung pada minyak Rusia dan belum memiliki alternatif.
Tetapi beberapa perusahaan penyulingan di Eropa, telah menghentikan pembelian spot baru dan semakin enggan untuk memproses minyak mentah Rusia. Meskipun pembelian oleh India dan Turki telah menutupi gangguan terhadap ekspor minyak Rusia.
Badan Energi Internasional mengatakan pada Rabu (13/4/2022), pasokan minyak Rusia bisa turun 3 juta barel per hari mulai Mei.
Perusahaan Rusia Rosneft dan Gazpromneft tidak segera menanggapi permintaan komentar media. Selain itu, para pembeli minyak Rusia seperti Gunvor dan Glencore, menolak mengomentari rencana pengurangan dan tenggat waktu.
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov menegaskan, Moskow bersiap untuk menjual minyak dan produk minyak ke berbagai negara yang dianggapnya bersahabat dengan berbagai potongan.
"Megara-negara bersahabat dalam kisaran harga berapa pun", kata kantor berita Interfax seperti dilansir Antara.
Shulginov mengatakan harga minyak mentah yang akan diberikan pada negara sahahat rusia, dalam kisaran USD 80 hingga USD 150 per barel.
"Moskow lebih fokus untuk memastikan industri minyak terus berfungsi," tulis Interfax. (*)
Baca Juga:
Alasan Harga Minyak Mentah Indonesia Melonjak dari USD 95,72 ke USD 113,5 Per Barel
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Didi Irawadi Sindir Pemerintah: Negeri Kaya Minyak, tapi Impor dari Singapura
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR Nilai Bantuan Pangan 2 Liter Minyak Goreng Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
BPJPH dan BPOM Didesak Usut Tuntas Status Kehalalan Ompreng Program MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi
DPR Soroti Ketergantungan Impor Minyak dan Pangan, Pemerintah Diminta Segera Panggil Produsen untuk Pastikan Komitmen Ketersediaan dan Harga yang Terjangkau
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat