Sepanjang 2022 Harga Minyak Dunia Bakal di Atas USD 100 Per Barel


Kilang Minyak. (Foto: Pertamina PHE)
MerahPutih.com - Dunia diperkirakan akan menghadapi fluktuasi harga minyak sepanjang tahun 2022 ini di atas USD 100 per barel. Penurunan harga minyak mentah ini baru akan dirasakan pada 2023 mendatang. Hal itu diungkapkan Badan Informasi Energi (EIA) yang merupakan lembaga statistik dan analitik di dalam Departemen Energi Amerika Serikat.
Dalam Short-Term Energy Outlook April, EIA mengatakan harga minyak mentah Brent akan mencapai rata-rata USD 108 dolar per barel pada kuartal kedua 2022, USD 102 per barel pada paruh kedua tahun ini dan selanjutnya turun menjadi USD 93 per barel pada 2023.
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Tinggi, Pertamax Bisa Tembus Rp 16 Ribu
Tetapi, dalam laporannya, perkiraan harga ini sangat tidak pasti karena tingkat ketidakpastian yang meningkat akibat berbagai faktor termasuk krisis Ukraina karena harga yang sebenarnya akan tergantung pada sejauh mana sanksi yang dikenakan terhadap Rusia, sanksi potensial di masa depan, dan tindakan korporasi mempengaruhi produksi atau penjualan minyak Rusia di pasar global.
Selain itu, dalam laporanya, sepeti dikutip antara, tergantung juga pada fakto produsen minyak lain menanggapi harga minyak saat ini, dampak perkembangan ekonomi makro terhadap permintaan minyak global.
"Ini akan menjadi penting untuk pembentukan harga minyak dalam beberapa bulan mendatang," tulis laporan itu.
Laporan juga melansir, pelepasan cadangan strategis oleh Amerika Serikat akan membatasi tekanan harga ke atas. EIA memperkirakan persediaan minyak global akan meningkat pada tingkat rata-rata 0,5 juta barel per hari (bph) dari kuartal kedua 2022 hingga akhir 2023.
Tercatat, persediaan minyak komersial OECD berada di 2,61 miliar barel pada akhir Maret, naik sedikit dari Februari. Kondisi ini, merupakan level terendah sejak April 2014.

Sementara, 98,3 juta barel per hari minyak bumi dan bahan bakar cair dikonsumsi secara global bulan lalu atau meningkat 2,4 juta barel per hari dari Maret 2021 atau turun 0,8 juta barel per hari dari perkiraan bulan lalu sebagai akibat dari revisi turun pertumbuhan PDB global.
Konsumsi global minyak bumi dan bahan bakar cair akan meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari pada tahun 2023 menjadi rata-rata 101,7 juta barel per hari. Di mana, produksi minyak Rusia akan turun 1,7 juta barel per hari dari Februari 2022 hingga akhir 2023.
Sedangkan produksi minyak global tetap akan meningkat sebagai akibat dari produksi yang lebih tinggi di tempat lain, sebagian besar dari Amerika Serikat dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). (*)
Baca Juga:
Perang Rusia Ukraina Bikin Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD 200 Per Barel
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
