MRT Jakarta Bantah Terima Suap dari Perusahaan Perangkat Lunak Jerman


MRT Jakarta. Foto: Merahputih.com/Rizki Fitrianto
MerahPutih.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) melalui situsnya justice.gov, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengungkap adanya dugaan suap kepada sejumlah pejabat kementerian/lembaga hingga BUMN-BUMD dari perusahaan perangkat lunak (software) asal Jerman, SAP SE.
Pihak yang terlibat meliputi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (saat ini bernama BAKTI Kominfo), Kemensos, PT Pertamina, Pemda DKI Jakarta, PT Mass Rapid Transit (MRT), PT Angkasa Pura I dan II.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo, dengan tegas membantah adanya uang suap yang mengalir ke tubuh MRT Jakarta, seperti yang dituduhkan oleh SAP.
"Tidak pernah ditemukan kasus suap seperti yang disebutkan SEC," kata Ahmad Pratomo di Jakarta, Kamis (18/1).
Kendati demikian, PT MRT Jakarta akan tetap mendalami informasi tersebut pada dokumen yang beredar. Pratomo bersama pihaknya juga siap membantu untuk menyelesaikan kasus suap tersebut.
"PT MRT Jakarta mendukung dan siap bekerja sama dengan penegak hukum ketika dilakukan langkah hukum yang diperlukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku," tuturnya.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Proyek MRT Balaraja-Cikarang dengan Nilai Rp 160 Triliun
Ahmad Pratomo menjelaskan, pihaknya tidak tahu menahu berapa nilai kerjasama penyediaan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan SAP Indonesia.
"Untuk nilai, masih kami dalami angka yang disebutkan Department of Justice itu," terangnya.
PT MRT Jakarta telah berkomitmen untuk menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkan standar ISO 31000 sejak tahun 2014. Komitmen ini diperkuat dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai dengan standar SNI ISO 37001:2016.
Dalam hal ini, manajemen PT MRT Jakarta menjelaskan bahwa SMAP diadopsi untuk mengelola risiko terkait penyuapan dalam berbagai kegiatan perusahaan, termasuk di dalamnya proses perencanaan dan pengadaan.
"Integritas merupakan hal fundamental dan menjadi salah satu core values internal yang utama," tuturnya.
Baca Juga: Bekasi Segera Punya MRT
Dalam kasus yang melibatkan MRT Jakarta, SEC Amerika Serikat mencatat bahwa SAP terlibat dalam pelanggaran terhadap proses dan prosedur internal terkait manajemen, uji tuntas, dan retensi pihak ketiga, khususnya dalam menjalankan dan secara berulang menggunakan pihak perantara tipe satu dan dua dalam operasional bisnisnya.
Perusahaan SAP menjual perangkat lunaknya di Indonesia. Pada tanggal 22 Maret 2018, SAP Indonesia berhasil mendapatkan proyek senilai 174.908 dolar dari MRT Jakarta. Namun, SEC tidak mengidentifikasi pejabat yang menerima suap beserta nominal uang yang diterima.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun langsung turun tangan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan atau pulbaket untuk mengusut dugaan suap dari perusahaan perangkat lunak multinasional yang berbasis di Jerman, SAP SE kepada pejabat Indonesia. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun

Pramono Ingin Rute MRT Diperpanjang Sampai Banten, Sudah Buat Rencana dengan Andra Soni

Pramono Pastikan Layanan dan Tarif Transportasi Umum di Jakarta Sudah Kembali Normal

Ada Kebakaran di Dekat Stasiun Cipete Raya, MRT Tetap Beroperasi Normal

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Pramono Tegur MRT Jakarta Naikkan Harga Kios UMKM di Blok M Lewati Batas Atas

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Pramono Anung Tegaskan Layanan Transportasi Umum di Jakarta Pulih Total, Tarif Transjakarta dan MRT Gratis Hingga 7 September 2025

Jam Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Pasca-Demo, Stasiun Istora Mandiri Sisi GBK Masih Ditutup

Semua Stasiun MRT Jakarta Sudah Beroperasi Kembali, Termasuk Istora Mandiri
