Pemerintah Percepat Proyek MRT Balaraja-Cikarang dengan Nilai Rp 160 Triliun


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi di Jakarta. (ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri)
MerahPutih.com - Pemerintah terus percepatan penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satunya proyek MRT East West, yang merupakan pengembangan MRT Fase 3 dengan rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer.
Dengan dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama, proyek senilai Rp 160 triliun tersebut terbagi menjadi 2 fase yakni fase 1 yang mencakup area DKI Jakarta dan fase 2 yang meliputi Banten dan Jawa Barat.
"Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024, sehingga tentu program ini perlu kita tindak lanjuti," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Sabtu (21/1).
Baca Juga:
Jadwal Operasional MRT Jakarta Berubah saat Malam Pergantian Tahun
Pembangunan MRT East-West tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi BBM serta mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek.
Pemerintah berencana akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta per hari. MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif.
Fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Fase 1 MRT East-West diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target konstruksi paling lambat di tahun 2024.
Baca Juga:
Pemprov DKI Batal Akuisisi PT KCI Melalui MRT Jakarta
Sedangkan MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.
"Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033," urainya.
DKI Jakarta sendiri memiliki 27 PSN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp 313 triliun yang berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023, saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat 3 PSN yang telah beroperasi, 4 PSN berstatus beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi. (Asp)
Baca Juga:
Mulai Hari Ini, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 24.00 WIB
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Pastikan Layanan dan Tarif Transportasi Umum di Jakarta Sudah Kembali Normal

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Gubernur Pramono Pamer Jakarta Tempati Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di 2025

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Pramono Anung Tegaskan Layanan Transportasi Umum di Jakarta Pulih Total, Tarif Transjakarta dan MRT Gratis Hingga 7 September 2025

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Pasca-Demo, TransJakarta Berlakukan Tarif Rp 1 Hingga 7 September

Kota Ankara Turkiye Tertarik Belajar soal Transportasi Publik dari Jakarta

Dengerin Nih! MRT Jakarta Bikin Glodok-Kota Tua Kayak Luar Negeri, Enggak Perlu Bikin Paspor
