Moeldoko Sebut PPKM Level 3 Batal Karena Pertumbuhan Kasus COVID-19 Rendah

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 08 Desember 2021
Moeldoko Sebut PPKM Level 3 Batal Karena Pertumbuhan Kasus COVID-19 Rendah

Kepala Staf Presiden Moeldoko saat berkunjung di kampus UNS Surakarta, Selasa (7/12). (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah batal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2021.

Pembatalan tersebut merupakan keinginan langsung presiden Jokowi. Namun, kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan aturan di seluruh wilayah akan tetap diterapkan.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan meski PPKM Level 3 batal diterapkan, ada sejumlah pembatasan yang juga diterapkan. Pembatasan itu diantaranya adalah diterapkannya tes PCR maupun antigen bagi yang berpergian.

Baca Juga:

PPKM Level 3 Batal Saat Nataru, Karantina Dari Luar Negeri Tetap 10 Hari

"Banyak pembatasan-pembatasan tetap diberlakukan pada Nataru. Diantaranya kegiatan dibatasi hanya 50 orang," kata Moeldoko, Selasa (7/12).

Tidak hanya itu saja, kata dia, untuk hiburan yang ada penontonnya tidak boleh. Demikian halnya event olahraga yang ada penontonnya juga dilarang.

"Sepak bola (Liga) itu tidak boleh karena kompetisi. Sementara berhenti dulu sampai selesai Nataru," kata dia.

Menurut dia, dalam hal ini Presiden Jokowi sendiri yang memberikan kelonggaran Nataru. Namun pada sisi lain memberikan penekanan atas penegakan protokol kesehatan.

Baca Juga:

Anies Terapkan PPKM Level 3 di Jakarta Selama Libur Nataru, Sederet Kegiatan Diperketat

Terkait perayaan Hari Natal, Moeldoko mengaku sudah melakukan pengecekan di sejumlah gereja. Penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik.

"Termasuk pengaturan tempat duduk di gereja, sesuai jarak yang ditentukan, hand sanitizer dan lainnya sehingga ibadat Natal diharapkan bisa berjalan baik," papar dia.

Moeldoko tidak mempermasalahkan semua kegiatan termasuk rapat koordinasi (Rakor) atau workshop yang dilakukan instansi ke luar kota, asalkan semua dijalankan dengan penerapan prosedur protokol kesehatan yang baik.

“Nggak ada masalah sepanjang protokol kesehatan itu harus menjadi ukuran untuk dilaksanakan,” ucap dia.

Baca Juga:

Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 Nataru, Gibran: Saya Tidak Mau Menyulitkan Warga

Ia menambahkan untuk daerah daerah yang berpotensi mengundang kerumunan seperti tempat wisata, pengunjung diharuskan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Karena aplikasi tersebut akan memonitor apakah pengunjung sudah melakukan vaksinasi atau belum.

"Jadi penerapan PPKM level 3 batal dilakukan karena pertumbuhan COVID-19 di Indonesia sangat rendah, yakni hanya 0,97. Mortality atau tingkat kematian pasien juga sangat rendah," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#Jenderal Moeldoko #PPKM #Level PPKM #PPKM Darurat #PPKM Level 1-4 #Perpanjangan PPKM Darurat
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Lebih dari 130 Peserta Ramaikan PEVS 2025, Momentum Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Nasional
PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta hadir sebagai solusi atas berbagai tantangan tersebut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 April 2025
Lebih dari 130 Peserta Ramaikan PEVS 2025, Momentum Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Nasional
Indonesia
Investasi di Jabar Diganggu Ormas Berbentuk Premanisme, Moeldoko: Tumpas Saja!
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menyayangkan tindak premanisme yang terjadi pada pembangunan pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 23 April 2025
Investasi di Jabar Diganggu Ormas Berbentuk Premanisme, Moeldoko: Tumpas Saja!
Indonesia
Moeldoko Pastikan Hadir di Sidang Kabinet Paripurna Perdana di IKN
Pihak Istana dan Otorita IKN menyiapkan Hotel Nusantara dan rumah tapak menteri sebagai penginapan anggota kabinet
Angga Yudha Pratama - Selasa, 06 Agustus 2024
Moeldoko Pastikan Hadir di Sidang Kabinet Paripurna Perdana di IKN
Indonesia
Kemenkes: Kratom Tak Masuk Jenis Narkotika
Presiden Jokowi telah memerintahkan penelitian lebih lanjut tentang kratom karena tanaman ini sudah beredar di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 21 Juni 2024
Kemenkes: Kratom Tak Masuk Jenis Narkotika
Indonesia
Ulang Tahun ke-63, Jokowi Didoakan Jadi Warisan untuk Indonesia
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, memberikan ucapan dan doa untuk Jokowi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 21 Juni 2024
Ulang Tahun ke-63, Jokowi Didoakan Jadi Warisan untuk Indonesia
Indonesia
Istana Yakin KPK Punya Pertimbangan Periksa Hasto dalam Kasus Harun Masiku
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai pemeriksaan terhadap saksi kasus yang menjerat bekas Caleg PDIP Harun Masiku itu lantaran ada pertimbangan hukum dari penyidik.
Frengky Aruan - Kamis, 20 Juni 2024
Istana Yakin KPK Punya Pertimbangan Periksa Hasto dalam Kasus Harun Masiku
Indonesia
Moeldoko Sebut PEVS 2024 Pameran Kendaraan Listrik Terbesar se-Asia Tenggara
PEVS 2024 juga menjadi jembatan penghubung bagi Indonesia untuk mencapai target menjadi pemain besar dalam ekosistem kendaraan listrik dunia
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 April 2024
Moeldoko Sebut PEVS 2024 Pameran Kendaraan Listrik Terbesar se-Asia Tenggara
Indonesia
Moeldoko Minta Kenaikan Pangkat Prabowo Tidak Perlu Jadi Polemik
Presiden sangat clear ini adalah bentuk apresiasi dari negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 01 Maret 2024
Moeldoko Minta Kenaikan Pangkat Prabowo Tidak Perlu Jadi Polemik
Indonesia
Moeldoko Salaman dengan AHY di Istana, Demokrat Sebut Konsekuensi Logis
Kamhar belum mengetahui apakah Moeldoko menyampaikan permohonan maaf saat bersalaman dengan AHY
Angga Yudha Pratama - Senin, 26 Februari 2024
Moeldoko Salaman dengan AHY di Istana, Demokrat Sebut Konsekuensi Logis
Indonesia
Moeldoko Ungkap Isi Pembicaraanya dengan AHY di Istana Negara
Hubungan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan mantan Panglima TNI itu pernah memburuk.
Frengky Aruan - Senin, 26 Februari 2024
Moeldoko Ungkap Isi Pembicaraanya dengan AHY di Istana Negara
Bagikan