Moeldoko: Petani Harus Berdaya, Jangan Berharap Bantuan dan Miskin Terus

Petani Padi. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Petani cabai di zona SP4 desa Dehegila kabupaten Pulau Morotai mengadu kepada Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko soal terbatasnya alat dan mesin pertanian (Alsintan) serta jalan menuju areal perkebunan yang masih berupa tanah liat. Mereka juga mengaku butuh traktor untuk mengolah tanah.
Mendengar keluhan tersebut, Moeldoko yang juga ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) justru menantang para petani untuk pintar mencari peluang dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah.
Baca Juga:
PKS Pertanyakan Dana untuk Impor Beras di Tengah Pandemi
“Petani harus berdaya, jangan berharap bantuan terus, jangan mau miskin terus,” tegas Moeldoko.
Menurutnya, pemerintah sudah membuka pintu lebar untuk mengembangkan sektor pertanian, tak terkecuali pada tanaman hortikultura melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa jadi modal usaha petani.
"Seperti biaya pengolahan tanah, tenaga kerja, dan peralatan pertanian. Makanya segera bergabung Gapoktan agar bisa merasakan manfaatnya,” lanjut Moeldoko.
Sebagai informasi, pemerintah kabupaten pulau Morotai melalui dinas pertanian melakukan pengembangan tanaman hortikultura di beberapa wilayah.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar, juga meningkatkan mutu hasil panen agar dapat bersaing dengan daerah lain. Bahkan, pemerintah daerah setempat juga berhasil mengendalikan harga mulai hulu hingga hilir.
Baca Juga:
Tegaskan Tak Ada Impor Beras Hingga Juni, Jokowi: Berasnya Belum Masuk
Selain bertemu dan mendengarkan permasalahan petani holtikultura di zona SP4 desa Dehegila, Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko juga mengunjungi Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) yang berada di desa Daeko Majiko Morotai Selatan.
Sejumlah nelayan yang hadir mengeluhkan soal kurangnya kapal tangkap, sulitnya mendapat pasokan BBM Bersubsidi, dan hadirnya kapal-kapal tangkap ikan besar di perairan Morotai yang berdampak pada hasil tangkap ikan nelayan setempat.
“Saya akan segera kordinasikan dengan kementerian terkait, agar masalah nelayan di sini bisa segera mendapat jalan keluar,” tutur Moeldoko.
Baca Juga:
Mentan Ingatkan Petani Tanam Varietas Tahan Perubahan Iklim
Dalam kesempatan itu, mantan Panglima TNI juga menyerahkan bantuan kapal tangkap kepada sejumlah nelayan di Morotai Selatan. Bantuan yang diinisiasi pemerintah daerah tersebut, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas nelayan yang berdampak pada industri perikanan di kabupaten Pulau Morotai.
“Kapal ini jangan dijual, harus benar-benar digunakan untuk tangkap ikan,” pesan Bupati Pulau Morotai Beny Laos kepada nelayan penerima bantuan kapal tangkap. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah

Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani

Impor Singkong Akan Diatur Lebih Ketat Demi Jaga Semangat Petani Lokal

Sidang Kabinet Paripurna, Prabowo: Pengusaha Jangan Mau Untung Besar di Atas Penderitaan Rakyat

Lebih dari 130 Peserta Ramaikan PEVS 2025, Momentum Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Nasional

Prabowo Sebut Petani Harus Punya Rumah dan Mobil Bagus

Investasi di Jabar Diganggu Ormas Berbentuk Premanisme, Moeldoko: Tumpas Saja!

Jateng Targetkan Panen 11,8 Juta Ton Padi pada 2025,Terbesar ke-2 Setelah Jawa Timur
