Migrain dapat Sebabkan Gangguan Mental

AdministratorAdministrator - Kamis, 13 April 2017
Migrain dapat Sebabkan Gangguan Mental

Ilustrasi penderita migrain (Foto: Shutterstock)

Ukuran:
14
Audio:

Migrain, nyeri kepala sebelah yang pada tingkat tertentu dapat menyebabkan penderitanya mual hingga pingsan, ternyata dapat berdampak buruk pula pada kesehatan mental. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penderita migrain tiga kali berisiko mengalami gangguan kecemasan daripada mereka yang tidak.

Studi tersebut, yang dipublikasikan di jurnal Headache pada Maret 2017, menganalisis survei kesehatan mental dari 21.502 orang Kanada, 2.232 di antaranya penderita migrain. Para peneliti kemudian menemukan bahwa 6% dari penderita migrain tersebut menderita juga gangguan kecemasan umum. Sementara, partisipan non-migrain hanya 2%-nya yang mengalami gangguan tersebut.

Alasan di balik keterkaitan kuat antara migrain dan kecemasan ini mencakup faktor biologis, lingkungan, sosial, dan emosional. Studi tersebut menemukan dua faktor utama yang menyebabkan kecemasan pada pasien migrain, yaitu rasa sakit terus-menerus yang membuat lemah (30%) dan kesulitan mengelola tanggung jawab rumah tangga (28%).

"Bukan hal yang mengejutkan bahwa rasa sakit yang terus-menerus memainkan peranan kuat dalam keterkaitan antara migrain dan gangguan kecemasan umum. Sifat migrain yang tidak dapat diprediksi dan dikontrol ini secara ekstrem menimbulkan kecemasan, yang sering mengganggu dengan sedikit atau tanpa peringatan," kata Dr. Janay Jayanthikumar, co-author studi tersebut.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah dukungan sosial. Partisipan yang tidak memiliki minimal satu teman dekat untuk bersandar, lima kali lebih berisiko mengalami gangguan kecemasan umum.

Selain kecemasan, penderita migrain juga dua kali lebih mungkin mengalami depresi, serta dikaitkan dengan gangguan bipolar. Lebih jauh lagi, penderita migrain kronis berisiko lebih besar alami gangguan kepanikan dan agorafobia (ketakutan karena perasaan terjebak/tidak aman di tempat umum).

"Dokter dan profesional medis lainnya harus sadar, khususnya terhadap fakta bahwa pasien migrain mereka mungkin akan mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Rujukan ke profesional kesehatan mental akan diperlukan untuk pasien migrain, terutama mereka yang rentan terserang," ujar Dr. Esme Fuller-Thomson, penulis utama studi tersebut.

Jika kecemasan telah menjadi 'rekan' migrain Anda, jangan takut untuk mencari bantuan dari profesional medis dan orang-orang terkasih Anda, sebelum dampaknya melebar.

Baca juga artikel kesehatan lainnya di Ini Efek Buruk Jika Anda Sering Lembur.

#Sakit Kepala Sebelah #Migrain
Bagikan
Ditulis Oleh

Administrator

Merahputih dihati

Berita Terkait

Lifestyle
Sleep Apnea dan Migrain, Begini Hubungannya
Penderita sleep apnea sering mengalami sakit kepala di pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 24 Oktober 2024
Sleep Apnea dan Migrain, Begini Hubungannya
Indonesia
Tak Perlu Lagi Beli Obat Sakit Kepala, Sembuhkan Migran Pakai Cara Ini
Sebetulnya ada cara natural yang efektif untuk meredakan migrain tanpa efek samping berlebihan dari obat sakit kepala.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 Oktober 2024
Tak Perlu Lagi Beli Obat Sakit Kepala, Sembuhkan Migran Pakai Cara Ini
Lifestyle
Migrain Sulit Disembuhkan Total
Belum ada teknologi mutakhir yang diklaim mampu menghilangkan secara total terjadinya kondisi migrain pada penderitanya.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Juni 2024
Migrain Sulit Disembuhkan Total
Lifestyle
Penderita Obesitas Sangat Berisiko Alami Migrain Kronis
Penderita migran dengan BB normal memiliki peluang 3 persen menjadi penderita kronis dalam 1 tahun
Angga Yudha Pratama - Kamis, 13 Juni 2024
Penderita Obesitas Sangat Berisiko Alami Migrain Kronis
Fun
Cara Atasi Migrain Tanpa Konsumsi Obat
Ini cara atasi migrain tanpa obat.
Febrian Adi - Jumat, 24 Februari 2023
Cara Atasi Migrain Tanpa Konsumsi Obat
Bagikan