Mewujudkan Ramadan dan Lebaran 'Zero Kriminal'


Garis Polisi. Foto:Tribrata
Merahputih.com - Polisi mengimbau kepada warga yang hendak mudik ke kampung halaman agar betul-betul memperhatikan keamanan rumah sebelum meninggalkannya rumahnya.
"Tolong dikunci betul-betul rumah itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, kepada wartawan, Senin (28/5).
Argo meminta, warga yang hendak mudik agar mengunci pintu dan jendela rumah rapat-rapat. Selain itu, pengecekan terhadap peralatan listrik dan kompor juga harus diperhatikan.

Sebelum berangkat, diharapkan warga bisa menitipkan ke tetangga atau RT/RW setempat. Karena, selain kasus pencurian, kelalaian pemilik rumah juga bisa mengakibatkan kebakaran. Beberapa waktu lalu, ada sejumlah kasus kebakaran di wilayah hukum Polda Metro Jaya dimana saat kejadian rumah itu tengah ditinggal pemiliknya.
Penyebabnya kebakarannya pun beragam. Milai dari arus pendek hingga lalainya si pemilik rumah mematikan kompor. "Jadi lebih baik, jika ingin meninggalkan rumah untuk kompor gas, kemudian listrik, semua dicabut. Hanya mungkin depan, belakang, samping rumah yang dikasih lampu," ucap Argo.

Banyaknya kasus-kasus pencurian rumah kosong dan kebakaran akan jadi bahan evaluasi rutin tiap tahun dari pihak kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan. "Dan tentu saja kita akan lakukan patroli tidak hanya malam saja. Tapi, siang, sore, malam kita lakukan," katanya.
Baru-baru ini, Polda Metro Jaya menangkap tujuh orang tersangka tindak pidana pencurian rumah kosong. Komplotan ini ditangkap dalam kurun waktu selama April dan Mei 2018. Mereka sudah beraksi kurang lebih 30 kali di wilayah Depok, Tangerang, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat sepanjang 2018.

Minimarket Juga Jadi Sasaran Empuk
Selain rumah kosong, polisi juga meningkatkan status kewaspadaannya pada minimarket-minimarket, terutama jelang lebaran. Mabes Polri sudah memerintahkan kepada jajaran Polda agar melakukan operasi cipta kondisi.
Operasi cipta kondisi ini sudah dilakukan Polda-Polda sebelum masuk bulan ramadan dan akan kembali di gelar jelang lebaran. Seperti sebelumnya, Operasi Cipta Kondisi tak hanya akan dilakukan oleh pihak kepolisian. Stakeholder lain, seperti TNI dan masyarakat akan dilibatkan.
"Wujudnya melakukan patroli sambang kemanapun titik masyarakat dengan momentum solat subuh dan teraweh bersama dan lain-lainnya," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen M Iqbal.

Untuk pencegahan dini terjadinya pencurian rumah kosong dan minimarket, polisi juga akan menyebar spanduk berisikan hal-hal yang mengedukasi masyarakat. Tujuan lain pemasangan spanduk juga agar calon pelaku tidak melakukan aksinya.
Salah satu kegiatan operasi cipta kondisi yaitu operasi ketupat. Operasi akan digelar H-7 lebaran dengan sasaran pengendara terpengaruh minuman keras, membawa senjata tajam dan tindakan yang berpotensi membuat resah masyarakat lainnya.
Selain itu, operasi ketupat digelar agar masyarakat dapat merayakan lebaran dengan khusyuk. Operasi ketupat ini, diharapkan bulan ramadan bersih dari tindakan kriminal. "Memang belum zero kriminal, tetapi kita tekan," bebernya. (Ayp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan

Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Dijadikan Tersangka, Diduga Hasut Anak-Anak dan Pelajar untuk Berbuat Ricuh
