Kesehatan

Metode Cuci Otak Kontroversi Dokter Terawan

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 03 April 2018
Metode Cuci Otak Kontroversi Dokter Terawan

Cuci otak metode yang menyembuhkan stroke. (Foto: engineering stanford)

Ukuran:
14
Audio:

METODE cuci otak yang dilakukan oleh Direktur Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), menuai pemecatan dirinya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Metode ini merupakan prosedur penyembuhan bagi pasien stroke.

Metode yang dipakai sejak pertama kali diperkenalkan menjadi kontroversi. Metode yang dipakai adalah radiologi intervensi yang menggunakan modifikasi digital substraction angiogram (DSA). Teknik yang digunakan adalah memasukan kateter di pembuluh darah pangkal paha sebagai panduan.

Dr. Terawan melakukan modifikasi DSA itu dengan menurunkan dosisnya menjadi 25 miligray yang biasanya 300 miligray. Modifikasi lainnya adalah hanya memakai 10 cc cairan kontras yang biasanya mencapai 100 cc untuk meringankan kerja ginjal.

Kemudian dengan panduan kateter itu dapat melihat adanya penyumbatan yang pada pembuluh darah pada bagian otak. Jika ada plak atau lemak yang menyumbat, maka kateter mengeluarkan herparin yakni obat cair yang akan menghancurkan penyumbatan itu.

cuci otak
Selang 4-5 jam setelah operasi pasien mengalami kesembuhan signifikan. (Foto: wisemedic)

Sebelum melakukan prosedur cuci otak itu, pasien terlebih dahulu melakukan pemeriksaan awal secara menyeluruh dan detil. Seperti MRI pemeriksaan kondisi otak kemudian neurologi. Tentunya bukan hanya dengan peralatan medis saja pasien diperiksa.

Kehadiran dokter-dokter yang berhubungan pada kondisi pasiennya sangatlah diperlukan. Seperti dokter spesialis penyakit dalam, ahli jantung dan diabetes, yang memungkinkan diagnosis yang menyeluruh. Sehingga metode ini dapat diklaim sebagai metode penyembuhan yang aman.

Kabarnya metode Dr. Terawan ini sudah diakui di Jerman dipatenkan dengan nama Terawan Theory. Desertasinya yang berjudul Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis diterima oleh dunia medis dunia. Desertasinya sudah masuk pada berbagai jurnal ilmiah internasional.

Berdasarkan penelitiannya, metode ini memberikan pencerahan bagi pasien stroke. Selang 4-5 jam setelah operasi pasien stroke mengalami kemajuan yang signifikan. (*)

#Penyakit Jantung Dan Stroke
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya
Inflamasi kronis dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan plak di arteri.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Oktober 2024
Inflamasi Picu Penyakit Jantung, ini Penjelasannya
Lifestyle
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke
Risiko penyakit yang lebih parah karena polusi udara seperti disampaikan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Astri Indah Prameswari
Frengky Aruan - Rabu, 03 Juli 2024
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke
Indonesia
Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi
Pasien stroke dianjurkan mengonsumsi kacang-kacangan.
Frengky Aruan - Jumat, 26 April 2024
Kacang-kacangan Bagus untuk Pasien Stroke karena Memiliki Antioksidan Tinggi
Fun
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak
Saat puasa terdapat proses yang dinamakan autofagi yaitu semacam detoksifikasi sel-sel tua yang beracun, termasuk yang berada di otak dibersihkan.
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Maret 2024
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak
Indonesia
Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali
Budi memastikan bahwa Menteri Pertahanan itu tidak pernah terkena strok.
Zulfikar Sy - Kamis, 26 Oktober 2023
Gerindra Bantah Prabowo Terkena Strok 2 Kali
Fun
Cegah Stroke Sejak Dini
Stroke dapat berakibat fatal, tapi kondisi ini bisa dihindari dengan sejumlah cara.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 01 Agustus 2023
Cegah Stroke Sejak Dini
Lifestyle
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke
Orang dengan gejala insomnia memiliki kemungkinan 51 persen lebih tinggi terkena stroke ketimbang mereka yang tidak.
Dwi Astarini - Selasa, 13 Juni 2023
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Stroke
Bagikan