Meski Punya Gedung Promoter, Mapolda Metro Jaya Rawan Teror
Peresmian Gedung Promoter. (MP/Angga Yudha Pratama)
MerahPutih.com - Polda Metro Jaya baru saja mempunyai Gedung Promoter yang diklaim lebih baik dibandingkan markas kepolisian di Scotland Yard, London, Inggris, dan Singapura. Namun demikian, Mapolda Metro Jaya masih rawan ancaman terorisme.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh jajaran Polda Metro Jaya. Salah satunya soal kesemrawutan parkir kendaraan dan sistem keamanan.
"Kalaupun ada pelaku teror mungkin menaruh bom di samping gedung Kapolda ini kita tidak terdeteksi. Karena susah membedakan antara pengunjung dengan anggota Polri," ujar Tito usai meresmikan Gedung Promoter, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/1).
Untuk itu, sambung Tito, Polda Metro Jaya membutuhkan lahan parkir yang dapat menampung banyak kendaraan dan pembatasan bagi masyarakat umum berlalu lalang di dalam Mapolda.
Saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Tito pernah melakukan ground breaking proyek pembangunan tempat parkir. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hadir. Tapi hingga saat ini pembangunan tempat parkir Polda Metro Jaya mangkrak.
Proyek Gedung parkir itu mandek lantaran terkendala anggaran. Awalnya, gedung parkir itu dibiayai dari CSR dan biaya kewajiban pengembang proyek pulau reklamasi, namun batal dan kini proyek itu akan dibangun menggunakan APBN.
Gedung itu nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 30.526 meter persegi dengan delapan lantai. Ada juga fasilitas landasan helikopter di atap bangunan (P-8) dan ruang kerja administrasi kantor di lantai dasar (P-1) dan lantai 1 (P-2).
"Nanti kalau sudah dibangun bisa muat sekitaran 2 ribu kendaraan. Semua kecuali perwira menengah ke atas yang boleh masuk area ini (Gedung Promoter), yang lain di sana," ucap Tito.
Setelah gedung parkir terealisasi, nantinya kendaraan akan dilakukan filterisasi. Kendaraan milik anggota perwira menengah ke bawah dan pengunjung tidak boleh masuk hingga gedung utama Polda Metro Jaya. Mereka akan diarahkan ke gedung parkir.
"Nanti akan ditutup dengan pagar besi mungkin, sehingga yang masuk bertamu akan meninggalkan ID, kecuali anggota. Sehingga bisa dibedakan yang mana polisi atau anggota dan mana yang pengunjung yang lain," tandas Tito. (Ayp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Polisi Duga Ada Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Polda Metro Jaya Bikin Janji Manis Tak Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru
Polda Metro Jaya Gelar 'Sikat Jaya 2025' selama 14 Hari, Fokus Berantas Curanmor hingga Aksi Premanisme
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor
Polda dan Polres Jaksel Beda Suara Ihwal TKP Bunuh Diri Ayah Tiri Alvaro
Antisipasi Demo Buruh, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta
Aksi Cepat Bhabinkamtibmas Selamatkan Warga Tenggelam Terbawa Arus di Jakarta Utara
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah