Meski Ekonomi Membaik, Bank DKI Waspadai Dampak Aturan PPKM

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 28 Oktober 2021
Meski Ekonomi Membaik, Bank DKI Waspadai Dampak Aturan PPKM

Kantor Bank DKI. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Bank DKI mewaspadai berbagai dampak yang akan terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha. Meskipun pertumbuhan ekonomi Ibu Kota saat ini terus merangkak naik.

Adapun kinerja Keuangan September 2021, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan penyaluran kredit sebesar 11,8 persen year-on-year (yoy) dari Rp 32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp 36,7 triliun per September 2021.

Baca Juga

Bank DKI Ajak Warga Rusun Pesakih Kelola Sampah Lewat Aplikasi JakOne

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen UMKM yang mencatatkan pertumbuhan 31,4 persen secara yoy, menjadi sebesar Rp 2,0 triliun pada kuartal III tahun 2021.

Selanjutnya diikuti dengan segmen komersial dan korporasi yang tercatat naik 13,3 persen YoY menjadi Rp 17,9 triliun serta segmen konsumer yang tumbuh 8,3 persen menjadi Rp 16,7 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), tercatat 2,93 persen pada periode September 2021 atau mengalami perbaikan dibanding periode September 2020 sebesar 3,49 persen.

"Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,” imbuh Fidri melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).

Pembeli membayar menggunakan JakOne Mobile. Foto: Bank DKI

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 perses yoy menjadi sebesar Rp47,1 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Pertumbuhan DPK tersebut telah mendorong peningkatan Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK Bank DKI menjadi 42,3 persen per September 2021 dari sebelumnya 39,26 persen per September 2020.

Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68 persen per September 2020 menjadi 3,29 persen per September 2021.

Seiring dengan berbagai pertumbuhan kinerja yang dicatatkan, Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 56,5 persen yoy yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat.

"Pertumbuhan PPOP tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar 25,0 persen yoy dan peningkatan pendapatan operasional non bunga sebesar 16,4 persen yoy hingga akhir triwulan III tahun 2021," ucapnya.

Pencapaian laba bersih Bank DKI juga mencatatkan kinerja positif sebesar Rp 564 miliar atau tumbuh sebesar 40,5 persen per September 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 401 miliar. (Asp)

Baca Juga

Catat! Ini Batas Waktu Penukaran Kartu ATM Lama Bank DKI

#Bank DKI #Pertumbuhan Ekonomi Desa
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Jadi Bank Jakarta, Gubernur Pramono Anung Beberkan Filosofi Nama dan Logo Baru
Nama baru Bank DKI adalah Bank Jakarta dengan logo berupa api Tugu Monas.
Frengky Aruan - Senin, 23 Juni 2025
Jadi Bank Jakarta, Gubernur Pramono Anung Beberkan Filosofi Nama dan Logo Baru
Indonesia
Pramono Ubah Nama Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Selama Masa Transisi Identitas Lama Masih Dipakai
Pemilihan nama Bank Jakarta merupakan hasil dari pertimbangan mendalam
Wisnu Cipto - Minggu, 22 Juni 2025
Pramono Ubah Nama Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Selama Masa Transisi Identitas Lama Masih Dipakai
Indonesia
Lakukan Reformasi Menyeluruh, Pramono Ingin Perbankan Jakarta Naik Kelas
Bank DKI bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Maluku Malut.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Lakukan Reformasi Menyeluruh, Pramono Ingin Perbankan Jakarta Naik Kelas
Indonesia
Pemprov DKI Ingatkan Penerima KJMU Waspada saat Transaksi Keuangan
KJMU merupakan program bantuan biaya pendidikan ditujukan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu atau rentan secara ekonomi, namun memiliki potensi akademik yang baik
Frengky Aruan - Kamis, 19 Juni 2025
Pemprov DKI Ingatkan Penerima KJMU Waspada saat Transaksi Keuangan
Indonesia
Perkuat Layanan untuk Masyarakat, Bank DKI Bentuk Kelompok Usaha Bank bersama Bank Maluku Malut
Bank DKI membentuk kelompok usaha bank (KUB) bersama Bank Maluku Malut. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat layanan kepada masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 05 Juni 2025
Perkuat Layanan untuk Masyarakat, Bank DKI Bentuk Kelompok Usaha Bank bersama Bank Maluku Malut
Indonesia
Bank DKI Dukung Kejagung Proses Hukum Terkait Kredit kepada PT Sritex
Bank DKI juga menegaskan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 22 Mei 2025
Bank DKI Dukung Kejagung Proses Hukum Terkait Kredit kepada PT Sritex
Indonesia
Kejagung Jerat Komut Sritex, Eks Dirut Bank DKI dan Eks Petinggi BJB Tersangka
Penetapan tersangka karena ditemukan alat bukti cukup alat bukti cukup pemberian kredit BJB dan Bank DKI kepada Sritex
Frengky Aruan - Kamis, 22 Mei 2025
Kejagung Jerat Komut Sritex, Eks Dirut Bank DKI dan Eks Petinggi BJB Tersangka
Indonesia
Dukung Progran Transportasi Umum Gratis 15 Golongan, Bank DKI Terbitkan JakMob
Bank DKI menerbitkan Kartu Jakarta Mobilitas Bebas Akses atau JakMob yang terintegrasi dengan berbagai moda mulai transportasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Mei 2025
Dukung Progran Transportasi Umum Gratis 15 Golongan, Bank DKI Terbitkan JakMob
Indonesia
Bank DKI Tegaskan Layanan Transfer Antarbank Real Time Online Sudah Normal, Rahasia Nasabah Aman
Saat ini, Bank DKI mengoperasikan lebih dari 750 unit ATM yang tersebar di berbagai titik strategis di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 06 Mei 2025
Bank DKI Tegaskan Layanan Transfer Antarbank Real Time Online Sudah Normal, Rahasia Nasabah Aman
Indonesia
Bank DKI Setor Rp 249,26 Miliar Kepada Pemprov Jakarta
Dengan penambahan Modal Ditempatkan/Disetor tersebut, maka Modal Ditempatkan/ Disetor Perseroan akan berubah dari semula sebesar Rp 6.58 triliun menjadi Rp 6.58 triliun,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 01 Mei 2025
Bank DKI Setor Rp 249,26 Miliar Kepada Pemprov Jakarta
Bagikan