Mereka yang Membelot dari Prabowo ke Jokowi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 06 April 2019
Mereka yang Membelot dari Prabowo ke Jokowi

Jokowi kehujanan bersama massa di Tegal, Jawa Tengah (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pertarungan politik di Pilpres 2019 diwarnai dengan perpindahan dukungan sejumlah tokoh-tokoh kepada calon petahana, Joko Widodo. Dalam Pilpres 2019, Jokowi menggandeng Kh Ma'ruf Amin sebagai calon Wakil Presiden.

Sejumlah tokoh-tokoh ini dulunya lekat dengan Calon Presiden Nomor urut 02, Prabowo Subianto. Tokoh-tokoh ini juga menginginkan Jokowi kembali memimpin Indonesia hingga 2024. Siapa saja mereka?

1. Yusril ihza Mahendra

Yusril ihza Mahendra
Ketum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. Foto: MP/Win

Dunia perpolitikan Indonesia dikejutkan dengan dukungan Yusril Ihza Mahendra kepada Jokowi. Padahal, masih segar di ingatan, Ketua Umum PBB ini pada Pilpres 2014 berada di pihak Prabowo Subianto.

Sikap Yusril ini juga didukung keputusan Rakornas PBB yang menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebelum memutuskan bergabung ke kubu Jokowi, Yusril pernah diajak bergabung ke tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Tawaran itu ditolaknya karena ia menilai ada kesan Prabowo-Sandi hanya ingin menguntungkan timnya sendiri bukan menganut sistem 'take and give' atau timbal balik dalam koalisi.

Tak hanya itu, sikap PBB yang memutuskan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf juga dinilai dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi Umat Islam.

"Kita memilih apa yang paling baik dan paling bermanfaat bagi umat Islam dan bagi PBB sendiri," ucap Yusril.

2. Ali Mochtar Ngabalin

Ali Mochtar Ngabalin
Ali Mochtar Ngabalin (ketiga dari kanan) bersama Presiden Jokowi dan para staf KSP (Foto: Biro Pers Setpres)

Politisi Partai Golkar ini pada Pilpres 2014 merupakan salah satu tim sukses Prabowo-Hatta. Kala itu, ia mengemban tugas sebagai juru debat. Sebelum menyebrang ke Jokowi, Ngabalin terkenal vokal mengkritik pemerintah.

Ngabali juga aktif terlibat menggerakan aksi 411 saat menuntut pemenjaraan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Soal perpindahan dukungannya kepada Jokowi, perpolitikan merupakan hal yang dinamis mengikuti perubahan.

"Orang bisa berbeda, itulah dinamika. Dinamis perubahan politik kita ini. Hari ini dia bisa menyatu. Dulu dia bisa menyatu yang satu jadi presiden, satu jadi wapres, pecah hari ini berlawanan. Sepanjang kepentingannya untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, Anda harus redamkan seluruh kebencian," kata Ngabalin.

3. Muchdi PR

Muchdi PR
Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono. Foto: NET

Muchdi Purwoprandjono menghadiri acara silaturahim Presiden Joko Widodo dengan purnawirawan TNI-Polri di JIExpo, Kemayoran, Minggu (10/2). Dalam kesempatan tersebut, Muchdi menyatakan dukungannya kepada calon petahana di Pilpres 2019 mendatang.

Padahal, saat itu Muchdi merupakan Anggota Majelis Tinggi dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya. Lewat sebuah video, Muchdi yang menggunakan baju kemeja putih bertuliskan Jokowi-Amin Indonesia Maju menyatakan alasan dukungannya ke Jokowi meski bertentangan dengan sikap partai.

"Yang pertama karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak. Itu jelas pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat dan rakyat Indonesia sudah jelas kan. Mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri dan lain-lain," ucap Muchdi.

4. La Nyalla Mataliti

La Nyalla Mataliti
La Nyalla Mataliti (MP/Budi Lentera)

Mantan ketua umum PSSi, La Nyalla Mataliti beralih mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019. Selama ini, La Nyalla merupakan pendukung Prabowo Subianto.

La Nyalla mengaku lelah selama ini selalu berada di pihak oposisi. "Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujarnya.

"Saya pribadi dukung Pak Jokowi, lebih jelas dan nyata program-programnya," ucap dia.

5. Tuan Guru Bajang

Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dengan Direktur Penindakan KPK, Irjen (Pol) Firli. Foto: Facebook/@faridmakruf

Sebelum mengalihkan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, TGH. Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) merupakan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Usai mengalihkan dukungan, TGB memuji kinerja Jokowi. Tak seganm TGB juga menyatakan Jokowi layak kembali menjadi presiden 2019-2024. Dukungan ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap Jokowi yang dinilainya sudah membangun NTB.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.

6. Deddy Mizwar

Deddy Mizwar
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. (MP/Mauritz)

Deddy Mizwar merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat. Sebelum mendukung Jokowi, Deddy tercatat sebagai kader Partai Demokrat. Hal itu bertolak belakang dengan sikap Partai Demokrat yang mendukung Prabowo-Sandiaga.

Soal pilihannya itu, Deddy enggan berbicara banyak. "Saya tidak perlu katakan (alasan) itu, karena saya akan membandingkan. Saya tidak mau membandingkan. Biarlah saya dengan persepsi saya. Kalian dengan persepsi masing-masing," beber Deddy.

"Di dalam agama kita, setiap agama (mengajarkan) memilih yang lebih baik atau yang minimal buruknya kurang, lebih sedikit buruknya. Mudharatnya lebih sedikit. Dan dalam perspektif kita masing-masing," ujarnya. (*)

#Joko Widodo #Pilpres 2019 #Pilpres
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kejaksaan Agung menyita uang Jokowi senilai triliunan. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kabarnya menggandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Indonesia
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
David Febrian Sandi tegaskan dukungan pada Prabowo-Gibran adalah langkah sah melanjutkan visi Jokowi
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Jokowi menegaskan proyek transportasi massal seperti Whoosh dibangun untuk layanan publik dan manfaat sosial, bukan demi keuntungan finansial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Eddy menambahkan bahwa Presiden Prabowo selama ini dikenal sebagai sosok yang terbuka dalam menerima
Angga Yudha Pratama - Selasa, 07 Oktober 2025
MPR Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi Bawa Kebaikan dan Hadirkan Situasi Politik yang Sejuk Serta Guyub
Bagikan