Menteri Siti Nurbaya Resmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana UGM


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB). (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB), di Fakultas Geografi UGM, Selasa (26/9).
Kehadiran gedung laboratorium klinik lingkungan hidup ini menurut Siti Nurbaya bisa menjadi laboratorium forensik untuk mengungkap kejahatan pengrusakan hutan dan lingkungan.
“Kita ingin ada laboratorium forensik kejahatan hutan dan lingkungan sehingga memiliki data yang lengkap dalam mengungkap kejahatan tersebut sehingga penegakan hukum berjalan lancar,” kata Siti usai meresmikan gedung KLMB UGM melalui keterangan pers, Selasa (26/9).
Ia melanjutkan, selama ini oknum perusahaan dan perseorangan sangat sulit dijerat kemeja hijau atas kejahatan lingkungan yang telah dibuatnya. Maka adanya labotarium tersebut bisa membantu pemerintah dalam membawa kasus perusakan lingkungan dan perusahakan hutan ke meja hijau.
“Sampai ada kapal tanker yang menumpahkan minyak dan merusaklingkungan juga bisa kita usut dan laporkan,”bebernya.
Selain itu, Siti juga berharap klinik lingkungan ini bisa menyedikan data teoritik, empiris hingga praktis dalam pemetaan kondisi lingkungan. Disamping itu, hasil kajian dan riset mengenai lingkungan bisa mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan isu perubahan iklim dan pemanasan global.
”Kita ingin ada sebuah riset tentang hasil perubahan kondisi lingkungan kita dalam kontribusinya menjaga kondisi perubahan iklim,”katanya.
Dekan Geografi Aris Marfai mengatakan pendirian klinik lingkungan dan mitigasi bencana dalam rangka merespon berbagai persoalan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini.
“Kita mencoba berkontribusi dengan meyiapkan klinik lingkungan dan mitigas bencana ini,”katanya.
Dalam laboratorium klinik lingkungan ini menurut Dekan ada berbagai hasil riset dan data tentang geomorfologi lingkungan, citra satelit, sistem informasi geografis, kartografi, dan berbagai fasilitas dan teknologi serta kantor kerja sama riset. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya pada artikel: Hari Tanpa Pedagang Kaki Lima Di Yogya Dapat Apresiasi Gubernur
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
