Menteri PU Beberkan Pemicu Banjir Jabodetabek, dari Lambatnya Pembangunan Tanggul hingga Masalah Sampah


Foto udara banjir menggenangi Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025) (ANTARA/HO-BNPB)
MerahPutih.com - Pemicu banjir di sebagian wilayah Jabodetabek perlahan mulai terungkap. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo membeberakan, salah satu pemicunya adalah adanya keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai.
Hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km. Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul.
“Ini menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan,” kata Dody dalam keteranganya kepada wartawan di Jakarta dikutip Jumat (7/3).
Baca juga:
Pemprov DKI Diminta Cari Solusi Kreatif dan 'Out of The Box' Atasi Banjir dari Hulu
Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.
Ia telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah.
“Kalau ini enggak bergerak, saya yang turun tangan," tegasnya.
Baca juga:
DPRD DKI Jakarta Ajak Warga Aktif Buat Sumur Resapan untuk Atasi Banjir
Tak hanya itu, permasalahan banjir juga tidak bisa dilepaskan dari persoalan tata ruang perumahan yang dikelola pemda.
Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.
"Infrastruktur pengendali banjir pasti kami bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal," ujar Dody. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Prabowo Perintahkan Kementerian PU Segera Perbaiki Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Ulah Perusuh

Hitungan Menteri PU Kerugian Demo Nasional Rp 900 M, Terbesar di Jatim

Di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi, Ada 2 RT dan 6 Jalan Jakarta yang Kebanjiran

Jakarta tak Bisa Maju Sendirian, Pramono: Kota Penyangga Harus Saling Tolong-menolong

Hari Ini Jabodetabek Cerah Berawan Kecuali Bogor, Suhu Maksimal 33 Derajat Celcius

Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta hingga 22 Agustus, ini Wilayah yang Terdampak

DPRD DKI Kawal Janji Pramono Selesaikan Normalisasi Sungai yang Tersisa 16 Km

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Tinggi 25 Kecamatan, Termasuk di Bogor & Sukabumi

Minta Maaf Antrean Panjang Penumpang Koridor 13 Ciledug-Mampang, TransJakarta Salahkan Banjir Kreo
