Menteri Koperasi dan UKM Dorong UKM Go Digital


UMKM didorong untuk go digital. (foto: Unsplash/blake wisz)
TANTANGAN yang timbul di masa pandemi telah mendorong banyak pelaku UKM untuk bergeliat dan tetap berusaha. Hal ini antara lain dibuktikan dengan sektor eCommerce yang meningkat pesat. Berbagai penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah pertumbuhan eCommerce yang hampir mencapai 100% di 2020.
Pemerintah pun mendorong pelaku UKM untuk go digital. Hal ini dipandang penting untuk mengintegrasikan ekosistem digital dengan pembayaran digital, agar dapat mengakses pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:
Babak Preliminary Stage Performance ILAC di ICE 2021 Berlangsung Seru
Selaras dengan hal tersebut, tahun 2020 lalu PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) meluncurkan proposisi baru yang ditujukan bagi segmen UKM, bernama HSBC FUSION. Dalam rangka memperingati setahun peluncurannya, HSBC FUSION mengadakan diskusi webinar yang mengusung tema: Transformasi UKM Indonesia untuk Bangkit dan Jadi Besar.
Acara diskusi ini menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki. "Perekonomian di Indonesia sempat terkoreksi karena terdampak pandemi COVID-19. Pemulihan ekonomi hanya terjadi jika sektor kesehatan dapat teratasi dengan baik. Alhamdulillah kini vaksinasi sedang dijalankan. Pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih baik dari negara ASEAN lain atau bahkan negara maju," tuturnya.

Teten Masduki sebut UKM kembali bangkit setelah tergilas pandemi (Sumber: Istimewa)
Lebih jauh Teten menuturkan Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan 4 transformasi besar yaitu transformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai dan modernisasi koperasi.
Deputi Bidang UKM Kementrian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rahman menyebutkan sektor UKM yang memiliki potensi besar. "UKM dengan potensi terbesar yakni pertanian, peternakan dan perikanan, furniture and home decor, indigineous product, fesyen muslim dan industri manufaktur," urainya.
Meski demikian ada sejumlah hambatan yang bisa mengganggu UKM. "Infrastruktur kurang memadai, regulasi belum optimal, input lokal minim dan ketergantungan produk impor," urainya. Selain itu Hanung menyoroti sulitnya akses modal oleh UKM dan bank sulit menghitung risiko.
Dengan berbagai hambatan yang diuraikan Hanung, Teten berharap peran serta perbankan. "Perbankan sangat dibutuhkan dalam mendukung transformasi UMKM menjadi konsolidator dan katalisator produk UMKM di sektor riil dan mendukung integrasi produk UMKM ke rantai pasok industri besar," ujarnya.

Edhi Tjahja sebut pelaku UKM kerap satukan uang pribadi dan uang perusahaan (Sumber: Istimewa)
Sementara itu, Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam pidato pembukaannya mengatakan, “Melalui kapabilitas yang dimiliki HSBC kami ingin membantu bisnis UKM mempercepat pertumbuhan dan mencapai potensi maksimal. Salah satunya adalah dengan membantu bisnis bertransformasi agar dapat beradaptasi dengan model bisnis baru yang lebih tangguh, untuk dapat meraih pasar yang lebih luas. Artinya, kualitas produk akan lebih baik, kompetitif, dan memiliki potensi ekspor.
"Kami juga memperkenalkan kemampuan digital kami pada bisnis UKM untuk membantu mereka menjadi lebih gesit dan efektif dalam mengelola keuangan,” ujarnya.
Edhi Tjahja Negara mengatakan, “Pelaku UKM berbeda dengan pelaku-pelaku bisnis yang lain, Lebih dari 60% UKM menyatukan keuangan bisnis dan pribadi. Untuk itu tepat setahun yang lalu kami membangun proposisi yang baru untuk membantu UKM Indonesia yang kami sebut dengan HSBC Fusion. Inilah perpaduan perbankan bisnis dan pribadi agar pelaku UKM bisa mengelola keduanya dengan efektif, karena perpaduan keduanya memberikan kekuatan pada para pelaku ukm.” (Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja
