Menparekraf Dukung Sistem Transportasi Terintegrasi Pariwisata


Dapat menyajikan layanan pintar bagi para wisatawan. (Foto: Unsplash/Anisetus Palma)
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung integrasi sistem transportasi dan pariwisata. Langkah ini diharapkan dapat menyajikan layanan pintar yang tidak hanya menyasar turis lokal, tapi juga mancanegara.
Dalam menjabat sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno ingin menciptakan sistem yang terintegrasi antara transportasi dan pariwisata agar Indonesia makin berkualitas.
“Kalau kita tidak integrasikan sistem transportasinya secara digital, kita tidak bisa menciptakan destinasi yang berkualitas dan tidak bisa mendapatkan pengalaman memorable, unforgetable, dan magical. Kita juga tidak bisa mendapatkan keberlanjutan dari sisi lingkungannya,” kata Sandiaga dalam webinar yang diselenggarakan komunitas Intelligent Transport System (ITS), mengutip ANTARA.
Salah satu destinasi wisata super prioritas yang saat ini tengah dikembangkan dari sisi infrastruktur untuk mendukung interkonektivitas serta sistem transportasi adalah Danau Toba. Dana Rp21 triliun digelontorkan untuk membangun infrastruktur fisik guna memastikan bandara, pelabuhan, jalan untuk kendaraan, hingga jalan untuk pejalan kaki yang nyaman di kawasan tersebut.
Baca juga:
Kemenparekraf Dukung Desainer Indonesia di London Design Biennale

Dengan adanya sistem pintar yang mengintegrasikan pariwisata dengan transportasi, tentunya infrastruktur itu dapat lebih banyak bermanfaat untuk pembangunan ekonomi di kawasan wisata.
Oleh karena itu, Sandiaga berharap kolaborasi dengan para pihak yang berkaitan soal sistem transportasi digital dapat terjalin dengan serius sehingga bisa menghadirkan layanan pintar bagi wisatawan.
“Kemenparekraf tidak bisa sendiri, butuh ada kemitraan dengan badan usaha milik swasta untuk memberikan dukungan,” lanjutnya.
President of ITS Indonesia William Sabandar mengatakan, sistem itu harus mampu menjembatani kebutuhan wisatawan menghitung biaya perjalanan tidak hanya dari akomodasi tempat tinggal, tapi bisa merinci biaya transportasi, mengenali jenis kendaraan yang digunakan, hingga mengetahui atraksi yang bisa dinikmati.
Baca juga:

Oleh karena itu, ITS Indonesia menantikan kehadiran Intelligent Transport Tourism System bisa terintegrasi dengan mendorong penataan dan pemberian informasi seputar pariwisata dan transportasi secara komperhensif.
“Kita mendorong satu sistem terintegrasi yang memungkinkan adanya penataan dan pemberian informasi baik kepada penyedia layanan wisata, hingga pengunjung wisata sehingga ada cara efisien untuk menunjukkan bagaimana memanfaatkan transportasi saat berwisata,” tutup William. (and)
Baca juga:
Kemenparekraf Ajak Musisi Berkarya dengan Inspirasi Budaya Indonesia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
