Menko Airlangga Soroti Rendahnya Serapan APBD Untuk Bantu Tekan Inflasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menggelar Srawung Sanak Mangkunegaran di Kusuma Sahid Prince Solo Hotel, Jumat (16/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyoroti minimnya serapan anggaran APBD di kabupaten/kota.
Hal itu sangat disayangkan mengingat saat ini diperlukan intervensi daerah dalam menekan angka inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Baca Juga:
Kunjungi 2 Pesantren di Jatim, Airlangga Ajak Bersama-sama Bangkit dari Pandemi
"APBD belum banyak dibelanjakan. Diharapkan bisa segera dibelanjakan terutama yang aturan 2,5 persen minimal untuk bansos perlindungan sosial harus dicairkan segera," ujar Airlangga dalam Srawung Sanak Mangkunegaran di Kusuma Sahid Prince Solo Hotel, Jumat (16/9).
Ia mengatakan ekonomi pada tiga kuartal terakhir tumbuh di atas 5 persen. Pertumbuhan ekonomi itu dipandang bisa mengatasi gejolak yang muncul pasca kenaikan harga BBM baru-baru ini.
"Pulihnya kondisi bangsa Indonesia pasca pandemi COVID-19 bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang mementingkan kepentingan masyarakat itu," kata dia.
Ketua Partai Golkar ini mengatakan pasca pandemi pertumbuhan ekonomi kita relatif bagus dalam tiga kuartal Indonesia. Dimana ekonomi tumbuh rata-rata di atas 5 persen, meskipun inflasinya masih di 4,9 persen.
"Kami harapkan inflasi itu bisa jadi deflasi. Kenaikan BBM kita optimistis inflasi tidak tinggi, perkiraan 6 persen sampai 6,5 persen," papar dia.
Baca Juga:
Ia menambahkan empat bulan kedepan ini tantangan ekonomi sangat berat. Kalau daerah dan pusat ada kerjasama baik gotong royong Indonesia menjadi negara kuat.
Sementara itu Antropolog Universitas Negeri Malang Dr. Latif Bustami mengungkapkan bahwa Airlangga yang memiliki trah dari Mangkunegaran VI tentu mengemban amanah untuk terus memajukan kebudayaan.
Dikatakannya, Mangkunegaran memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Jawa yang merupakan satu dinasti Mataram Islam bersama Kasunanan Surakarta, Keraton Yogyakarta, dan Pura Pakualaman.
"Di era peradaban yang kian maju, trah ini tidak hanya memiliki peran penting menjaga dan melestrikan,dan memajukan adat dan budaya bangsa, tetapi juga harus mampu membawanya menjadi ruh karakter jati diri bangsa," kata Latif. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya