Menkes akan Bahas Aturan Soal Gula Cegah Naiknya Kasus Diabetes pada Anak


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi pihaknya dalam mencegah peningkatan kasus Diabetes Melitus (DM) pada anak. Salah satunya yakni, pengaturan makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak.
Hal tersebut disampaikan Budi menyikapi meningkatnya kasus diabetes anak sebanyak 70 kali lipat sejak 2010 berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Baca Juga:
Menkes Bantah Kenaikan Kasus COVID-19 Bukan Akibat Mobilitas Masyarakat
"Kita akan fokus ke promotif preventif. Gula, garam, dan lemak ini akan kita atur," kata Budi dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
"Ini mungkin multi sektoral, jadi saya akan bicara dengan pak Menko (Menteri Koordinator) karena sudah menyinggung industri dan sisi ekonomi," sambungnya.
Budi menekankan, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain dalam pengaturan gula, garam, dan lemak untuk menekan angka diabetes pada anak.
Ia lantas mencontohkan, pihaknya sudah mengirimkan surat ke Kementerian Keuangan untuk pengenaan cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK).
Budi berharap cukai ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membatasi konsumsi MBDK dan mendorong para pengusaha untuk menciptakan produk MBDK dengan kandungan yang lebih rendah gula/lebih sehat.
Baca Juga:
Menkes: Tahun Ini Kita akan Geser dari Pandemi ke Endemi COVID-19
"Efek lain dari cukai MBDK adalah peningkatan pendapatan negara," imbuhnya.
Selain itu, Budi mengatakan pihaknya akan memperkuat sosialisasi Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia (PMK) Nomor 30 Tahun 2013 dan PMK Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Perubahan PMK Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Sementara tindakan promotif dan preventif, kata Budi, adalah promosi kesehatan dan kampanye Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (Gentas) dan pengendalian GGL (gula, garam dan lemak).
Kemudian deteksi dini adalah pemeriksaan gula darah pada seluruh penduduk usia di atas 40 tahun serta pengembangan jejaring Rumah Sakit pengampunan diabetes melitus.
Ia menyinggung soal data IDAI yang berbeda dengan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terkait anak terkena diabetes melitus. Pihaknya akan berupaya agar data-data ini bisa diseragamkan.
"Keterbukaan data ini dan single system ini yang mau kita satukan dengan pilar keenam transformasi yang namanya sistem SATU SEHAT. Semuanya nanti jadi satu," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Kemenkes Minta Masyarakat Jangan Beli Obat Sirop Tanpa Konsultasi Dokter
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Stok Gula Nasional Menumpuk dan Mafia Pangan Bergentayangan, Pemerintah Didesak Setop Impor Rafinasi Hingga Prioritaskan Petani Tebu Lokal

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah

Impor Gula Rafinasi Dikuasai 11 Perusahaan, Komisi VI DPR: Rugikan Petani Tebu

DPR Setujui Abolisi untuk Tom Lembong atas Permintaan Presiden Prabowo

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
