Menjalankan 4 Brata di kala Nyepi
Umat Hindu melakukan 4 brata saat Nyepi. (Foto Unsplash_jeremy bishop)
UMAT Hindu di Indonesia memasuki tahun baru Saka 1943, Minggu (14/3). Penanggalan Saka dianut umat Hindu di Indonesia diadopsi dari India. Tahun Saka dirayakan sejak 78 Masehi. Penanggalan Saka diresmikan berbarengan dengan penobatan Raja Kaniskha dan Dinasti Kushana. Meski demikian, perayaan pergantian tahun baru Saka dengan menggelar ritual menyepi hanya dilakukan umat Hindu di Indonesia.
Di Pulau Bali, yang mayoritas warganya beragama Hindu, Hari Raya Nyepi sebagai pergantian tahun baru Saka membuat pulau cantik itu 'tidur' total selama 24 jam. Setiap orang menyepi, tidak melakukan aktivitas seperti hari-hari biasanya. Seluruh kegiatan akan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, kecuali rumah sakit. Bahkan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan berhenti beroperasi untuk sementara.
Baca Juga:
Seperti dilansir Indonesia.go.id, dari sisi teologi atau filsafat agama (tatwa) umat Hindu wajib melaksanakan catur brata penyepian. Hal itu berupa 4 brata selama Hari Nyepi. Dalam Yajur Weda XIX. 30 disebutkan, saat seseorang menjalankan praktik brata (asketisme), ia bisa mencapai Diksa, yaitu penyucian diri. Dengan Diksa, seseorang akan mencapai Daksina, yaitu kehormatan. Setelah itu, lewat Daksina seseorang mencapai Sraddha, yaitu keyakinan. Pada akhirnya, melalui Sraddha, orang dapat mencapai kebenaran sejati.
Berikut 4 brata yang dijalankan umat Hindu di kala Nyepi.
1. Amati Karya
Di saat merayakan Nyepi, seluruh masyarakat tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas bekerja dalam bentuk apa pun. Bahkan wisatawan yang tengah berkunjung ke Bali saat Nyepi tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas apa pun di luar rumah seperti melancong. Hal itu untuk memberikan waktu perenungan dan mengintospeksi diri seseorang atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat selama ini.
2. Amati Geni
Selama Nyepi, seluruh umat Hindu tidak diperbolehkan untuk menyalakan api atau lampu di sekitarnya. Secara filosofi, tidak boleh menyalakan api bukan sekadar berdiam dalam kegelapan. Amati geni lebih dimaknai kepada api yang ada dalam diri seseorang, seperti amarah, perasaan iri, hingga pikiran yang tidak baik.
Baca Juga:
Perjalanan Panjang Pie Susu Hingga Menjadi Buah Tangan Khas Bali
3. Amati Lelungan
Umat Hindu tidak bepergian atau melancong di Hari Nyepi. Dengan orang-orang tidak bepergian, alam akan beristirahat sejenak dari gangguan yang ditimbulkan oleh manusia. Contohnya, alam akan terhindar dari asap polusi kendaraan yang biasanya memenuhi jalan raya. Amati lelungan juga menjadi simbolis permohonan maaf manusia terhadap Bumi.
4. Amati Lelangon
Selain bepergian, umat Hindu juga tidak diperbolehkan bersenang-senang selama Nyepi. Ketika Nyepi, seluruh masyarakat harus dapat melepaskan kesenangan demi pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi. Diyakini, kesenangan akan melenakan seseorang sehingga lupa kepada Tuhan. (kna)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia
Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat
Pasar Wonogiri Terbakar Hebat, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Langsung Diterjunkan