Menilik Benda Bersejarah Erupsi Merapi di Museum Omahku Memoriku
Tempat tidur bekas erupsi Gunung Merapi. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
DUA kerangka sapi korban erupsi Gunung Merapi menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Museum Omahku Memoriku. Di depannya juga terdapat satu sepeda motor yang sudah tidak berbentuk dan berkarat, serta miniatur Museum Omahku Memoriku sebelum terjadinya erupsi.
Untuk berkunjung ke Museum Omahku Memoriku, kamu bisa mengambil paket wisata yang disediakan oleh Jeep Lava Tour Merapi. Mereka akan mengajak para wisatawan berpetualang ke beberapa tempat sambil naik Jeep dan melewati medan yang menantang.
Salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah Museum Omahku Memoriku yang terletak di Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Omahku Memoriku tadinya sebuah rumah, lalu hancur akibat erupsi Gunung Merapi. Kini rumah itu menjadi museum. Pengunjung dapat melihat langsung dampak letusan Merapi di sini.
Berbagai benda hangus diterjang lava, mulai dari sepeda motor, gamelan, tempat tidur, jam dinding, sepeda, gumpalan abu vulkanik, hingga peralatan dapur. Selain itu, para pengunjung juga bisa melihat foto-foto suasana rumah warga saat diterjang awan panas.
Rumah Mbah Maridjan yang ikut terkena erupsi merapi juga ditampilkan dalam foto di museum tersebut.
Baca juga:
Benda yang tidak kalah menarik di museum ini adalah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.05. Itulah waktu ketika Merapi memuntahkan awan panasnya.
Semua benda yang ada di dalam Museum Omahku Memoriku bisa kamu sentuh, tapi tetap harus berhati-hati. Jangan sampai jatuh atau merusaknya.
Kamu juga bisa berfoto di depan barang-barang peninggalan sejarah tersebut dengan sangat dekat. Nantinya juga akan ada tour guide sekaligus pengemudi Jeep yang membantu menjelaskan barang-barang di sana.
"Di sepanjang jalan ini tadinya kampung, Mas. Cuma semuanya sudah lenyap karena dilalap lava dan batu-batu dari Gunung Merapi. Ya sekarang jadinya gini, tinggalan rumput-rumput tinggi dan pohon-pohon," kata Tono, pengemudi Jeep dari Jeep Lava Tour Merapi, kepada Merahputih.com, Senin (2/1).
Baca juga:
Tono melanjutkan, bahwa museum sengaja dibuat sedemikian rupa agar terkesan tak terawat. "Terus juga karena ini museum, jadi desain rumahnya sengaja dibiarkan tidak terawat biar para pengunjung bisa melihat dan merasakan langsung layaknya pada masa erupsi dulu," lanjutnya.
Setelah berkeliling melihat benda-benda bersejarah, para pengunjung juga bisa membeli buah tangan yang ada di depan museum, serta mengisi perut lewat jajanan seperti pentol, siomay, hingga batagor. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia