Menhan Prabowo Diminta Garap Lumbung Pangan, Pengamat: Nggak Nyambung

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 10 Juli 2020
Menhan Prabowo Diminta Garap Lumbung Pangan, Pengamat: Nggak Nyambung

Presiden sebut perlu lumbung pangan baru antisipasi krisis pangan (Biro Pers Setpres)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutihc.com - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, penunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diminta Presiden Joko Widodo menggarap lumbung pangan bisa memunculkan tumpang tindih. Menurutnya, hal itu kebijakan karena setara dengan tugas Menteri Pertanian.

"Ini yang kita sesalkan dari penugasan Jokowi terhadap Prabowo tersebut," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/7).

Baca Juga

PDIP Bakal Umumkan Calon Kepala Daerah yang Diusung, Termasuk Keponakan Prabowo

Ujang menambahkan, di satu sisi Prabowo sebagai Menhan bertugas mengurusi Kemenhan. Namun, di sisi yang lain, diminta Jokowi urus lumbung pangan.

"Ini penugasan yang tak bagus. Karena soal lumbung pangan itu, harusnya Jokowi perintahkan Mentan, bukan Menhan," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Ujang mengatakan memang Prabowo pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (KHTI). Meski begitu, hal tersebut tidak bisa dikaitkan dengan kondisi saat ini karena amanah yang diberikan Prabowo di Kabinet Indonesia Maju adalah pada bidang pertahanan, bukan soal pangan.

"Walaupun Prabowo pernah jadi Ketum HKTI, itu di masa lalu. Saat ini Prabowo sebagai Menhan. Tugasnya bukan untuk mengembangkan lumbung pangan, tapi menjaga pertahanan negara," ujarnya.

Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Sobianto (dua dari kiri) ketika mendampingi Presiden Joko Widodo saat melakukan peninjauan lahan untuk pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Kapuas , Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020) (Antara/Kementerian Pertanian)
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Sobianto (dua dari kiri) ketika mendampingi Presiden Joko Widodo saat melakukan peninjauan lahan untuk pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Kapuas , Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020) (Antara/Kementerian Pertanian)

Ujang mendesak agar persoalan lumbung pangan itu ke Mentan agar tak terjadi tumpang tindih kebijakan. Ini agar tak menjadi masalah di kemudian hari.

"Berikan porsi kepada kementerian terkait. Bukan memberikan porsi kepada menteri yang tak ada hubungannya dengan persoalan pangan. Kalau penugasan itu terjadi, berarti Prabowo cocok jadi Mentan," lanjut Ujang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasannya menunjuk Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo Subianto untuk menjadi leading sector pengembangan lumbung pangan nasional.

Pengembangan lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa yang tengah dikerjakan tersebut diharapkan bisa menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri.

Nantinya, Kementerian Pertahanan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menjalankan tugasnya.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas dan di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau.

"Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, leading sector-nya akan kita berikan ke Pak Menhan yang tentu saja didukung Pak Menteri Pertanian, juga Menteri PU. Tentu saja di daerah kita harapkan ada dukungan dari gubernur dan para bupati," kata Jokowi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, dikutip dari siaran resmi Istana, Kamis (9/7).

Presiden mengatakan, dengan pengembangan lumbung pangan baru ini, diharapkan cadangan pangan nasional nantinya dapat terpenuhi dan dikelola dengan manajemen yang baik sehingga dapat diekspor ke negara-negara lain. Selain itu, cadangan logistik tersebut juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan seperti yang telah diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

"FAO sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia karena pandemi juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi. Oleh sebab itu, kita menyiapkan sekarang ini yang namanya cadangan logistik nasional," ujar dia.

Di Kalimantan Tengah terdapat sekitar 165 ribu hektare lahan potensial yag diperuntukan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional. Dari jumlah tersebut, lahan seluas 85.500 hektare pun telah menjadi lahan fungsional yang sudah berproduksi tiap tahunnya.

Baca Juga

Periksa Pejabat Bappenas, KPK Dalami Aliran Duit Korupsi PT Dirgantara Indonesia

Sedangkan, lahan potensial lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas pun diperkirakan seluas 20.704 hektare dan sebanyak 5.840 hektare di antaranya telah menjadi lahan fungsional. Dan di Kabupaten Pulang Pisau sendiri juga terdapat sekitar 10 ribu hektare lahan potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru.

Jokowi mengatakan, untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30 ribu hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan.

"Tahun ini insyaallah akan kita selesaikan kurang lebih 30 ribu hektare terlebih dahulu. Kemudian berikutnya dalam 1,5 sampai maksimal 2 tahun akan ditambah lagi 148 ribu hektare baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas," ujarnya. (Knu)

#Prabowo Subianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
Setara Institute mengkritik keras usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto di era Prabowo
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
Indonesia
Prabowo Blak-blakan Soroti Janji-Janji Palsu Myanmar Soal Pemilu, Minta ASEAN Jangan Cuma Diam dan Catat Saja
Prabowo menegaskan bahwa Konsensus Lima Poin (5PC) harus tetap menjadi landasan utama bagi upaya kolektif ASEAN dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Myanmar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Prabowo Blak-blakan Soroti Janji-Janji Palsu Myanmar Soal Pemilu, Minta ASEAN Jangan Cuma Diam dan Catat Saja
Indonesia
Presiden Prabowo Mengingatkan Pentingnya Semangat Kebersamaan ASEAN untuk Hadapi Semua Tantangan Kawasan
Prabowo juga mengapresiasi peran Amerika Serikat dalam memediasi konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Presiden Prabowo Mengingatkan Pentingnya Semangat Kebersamaan ASEAN untuk Hadapi Semua Tantangan Kawasan
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Indonesia
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Prabowo menekankan pentingnya santri untuk siap beradaptasi dengan kemajuan global
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Indonesia
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Wapres mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengasuh, alumni, dan santri
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Indonesia
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
?IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial (Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok) pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian selama rentang waktu 24 September hingga 3 Oktober 2025.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Indonesia
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Lula menilai hubungan kedua negara selama ini berjalan positif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Bagikan