Menhan AS Setuju Pentagon Tunda Penerimaan Pegawai Transgender
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammudin Hussein dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis (kiri) (ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su)
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Jumat (Sabtu WIB) setuju untuk menunda sampai enam bulan penerimaan pegawai baru transgender yang akan bergabung dengan angkatan bersenjata, demikian diumumkan Dana White, jurubicara Pentagon.
Dana White mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mattis menerima rekomendasi agar menunda penerimaan mereka yang berasal dari kelompok transgender sampai 1 Januari 2018.
Pentagon mengakhiri larangan bagi transgender untuk bergabung dengan militer AS yang diterapkan pada 2016 oleh mantan Presiden Barack Obama.
Dengan penundaan tersebut, diharapkan kelompok transgender yang berniat untuk mendaftar tahun ini, sudah benar-benar sudah "stabil" dengan pilihan mereka dalam waktu 18 bulan.
Namun penundaan yang diputuskan di bawah Presiden Donald Trump mendapatkan protes dari pendukung kaum transgender.
"Kami kecewa dengan penundaan yang tidak perlu ini karena ada ribuan anggota transgender berkualitas dan terlatih dan dengan bangga siap membela negara dan mereka telah buktikan bahwa yang paling penting adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas, bukan masalah identitas gender," kata Stephen Peters dari Kampanye Hak Azazi Manusia dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, mantan Menteri Pertahanan Ash Carter mengutip sebuah studi yang dilakukan oleh RAND Corporation yang menyatakan bahwa terdapat sekitar 2.500 anggota militer transgender yang aktif dan 1.500 anggota cadangan.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Heboh Cristiano Ronaldo Makan Malam Bareng Donald Trump, Ternyata Temani Mohammed bin Salman
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik