Mengukur Mr.P yang Akurat, saat Ereksi atau Lemas?


Mengukur Mr.P bukan perkara mudah. (Foto: Unsplash/Mike Dorner)
MerahPutih.com - Mengukur Mr.P ternyata bukan perkara mudah. Banyak pria mengira ukuran Mr.P ialah saat ereksi. Nyatanya, sebuah studi ilmiah pernah menyebut ukuran Mr.P sebenarnya ialah saat keadaannya lembek.
Dilansir Askmen, baik mengukur Mr.P saat lembek atau ereksi, hasilnya tak selalu akurat. Saat ereksi misalnya, ukuran Mr.P bisa berubah-ubah, karena tergantung seberapa besar intensitas gairah seorang pria.
Baca Juga:
Apabila gairah pria sedang tinggi-tingginya, ukuran Mr.P bisa lebih panjang saat ereksi. Sebaliknya, apabila gairahnya biasa saja, ukurannya juga bisa berbeda. Dengan kata lain, ereksi tidak dalam keadaan sempurna.
Hasil paling akurat dalam pengukuran Mr.P saat ereksi ialah saat pria benar-benar dalam kondisi sangat bergairah. Jadi, segera ukur saat ereksi kamu berada di 'puncak', itulah ukuran Mr.P yang sebenarnya pada 'versi' ereksi.
Begitu pula apabila mengukur Mr.P saat lembek, hasilnya tergantung dengan sensitivitas pria. Masalahnya, Mr.P amat sensitif terhadap sentuhan, apalagi apabila diukur menggunakan alat seperti penggaris atau tali.
Baca Juga:
Meski keadaannya lembek, apabila kamu tidak fokus dalam membuat Mr.P turun, maka 'senjata' kamu tersebut juga bisa menuju ereksi. Lagi-lagi hasilnya bisa berbeda atau berubah.
Kunci mengukur Mr.P saat lemas ialah tetap fokus dalam pengukuran. Lakukan dengan cepat, agar ukuran Mr.P tidak berubah kerena mengalami ereksi akibat adanya sentuhan dari aktivitas pengukuran.
Mengukur Mr. P dapat dimulai dari bagian pangkalnya, atau tempat pertemuannya dengan perut di bagian dalam. Ukur hingga ujung kelenjar (kepala Mr.P). Intinya, kamu bebas ingin melakukan pengukuran Mr.P di saat lemas atau ereksi. Dapatkan hasil ukuran dari dua kondisi tersebut. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
