Mengharukan, Iwan Ikhlas Berpisah dengan Buaya 'Kojeg' setelah 21 Tahun

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 04 Februari 2018
Mengharukan, Iwan Ikhlas Berpisah dengan Buaya 'Kojeg' setelah 21 Tahun

(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah I Jawa Barat mengevakuasi buaya seberat 200 kg yang dipelihara oleh Muhammad Irwan alias Iwan, warga Sempur, Kota Bogor, Minggu (4/2). Buaya muara yang dinamai Kojeg itu sudah 21 tahun menjadi hewan peliharaan Muhamad Irwan alias Iwan.

PPNS BKSDA wilayah I Jabar, Adjat Sudrajat mengatakan evakuasi dilakukan setelah pemiliknya Iwan bersedia untuk menyerahkan buaya kepada negara.

"Buaya ini kita titiprawatkan ke Taman Safari Indonesia yang berstatus Lembaga Konservasi Umum," kata Adjat seperti dilansir Antara.

Adjat mengatakan buaya termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

Berdasarkan Undang-Undang No 5 tahun 1990 tentang konservasi hewan yang dilindungi tidak boleh diperjualbelikan, dikembangbiakan untuk perdagangan dan dipelihara.

Menurut Adjat, barang siapa yang memelihara hewan dilindungi berdasarkan Pasal 21 UU No 5/1990 tentang konservasi dapat dikenai pidana sebagaimana tertulis dalam Pasal 40 ayat 2.

Buaya Kojeg telah dirawat selama 21 tahun lebih oleh Muhammad Irwan. Buaya tersebut ia bawa dari Cianjur.

"Saya sudah dekat sekali dengan buaya ini, dari sebesar tokek, sampai sebesar ini," katanya.

Buaya tersebut ia beli dari anak-anak yang mau memotong buaya tersebut seharga Rp 30 ribu.

"Dari pada dipotong, mending saya pelihara, sampai segede ini," kata Irwan.

Irwan tampak ikhlas hewan peliharaannya dibawa untuk dirawat oleh Taman Safari sebagai Lembaga Konservasi yang dipilihnya untuk merawat.

"Karena Kojeg sudah jinak sekali, sudah berinteraksi dengan semua orang. Kalau dilepasliarkan takut tidak bertahan hidup," kata Iwan.

Sebelumnya, keberadaan Kojeg, buaya muara, yang sudah dipelihara oleh Iwan selama 21 tahun viral di dunia maya. Kojeg adalah buaya muara seberat 200 kg dengan panjang 2,7 meter.

BKSDA mencoba melakukan langkah-langkah untuk sedapat mungkin mengevakuasi buaya tersebut untuk dikembalikan ke habitat aslinya. Diawali dengan pendekatan kepada pemilih dan menjelaskan soal aturan pemeliharaan hewan yang dilindungi. Setelah memahami aturan yang berlaku, pemilih bersedia untuk menyerahkan buaya tersebut menjadi milik negara. (*)

#Buaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Indonesia
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
BPBD akan menjadi leading sektor satgas penanganan buaya dengan melibatkan berbagai institusi lain.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
Indonesia
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Warga yang mendengar teriakan itu segera datang membantu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Fun
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Film ini merupakan debut sutradara Indonesia Tumpal Tampubolon, yang mengisahkan Johan dan ibunya yang hidup terisolasi di peternakan buaya.
Wisnu Cipto - Minggu, 08 September 2024
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Indonesia
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya di belakang kandang kambing warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Maret 2024
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Indonesia
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya yang datang.
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Indonesia
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Hasil penelitian Garda Animilia Universitas Muhammadiyah Kepulauan Babel dalam lima tahun terakhir tercatat 154 kasus konflik antara buaya dan manusia
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Bagikan