Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia

Ilustrasi, Buaya berkonflik dengan masyarakat ditangkarkan di Kampung Reklamasi PT Timah Tbk di Air Jangkang Bangka (ANTARA/ HO-Finlan A. Aldan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Buaya dari Australia berhasil bermigrasi memasuki perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia dan telah berkonflik dengan masyarakat di NTT.

"Asal usul buaya yang berkonflik di NTT kemarin berasal dari Australia," kata Herpetolog Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hellen Kurniati, dalam diskusi publik konflik buaya dan manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) secara daring, Rabu (28/2).

Baca Juga:

40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya

Menurut Hellen, dalam mengatasi konflik buaya dan manusia di NTT telah dilakukan berbagai cara, antara lain mengevakuasi buaya-buaya muara yang berkonflik dengan masyarakat ke Penangkaran Buaya BKSD. Namun, pihak penangkaran juga kewalahan dengan biaya konsumsi makanan buaya.

Pada akhirnya pemerintah daerah di NTT melakukan penyelidikan asal usul buaya berkonflik tersebut karena datang dari laut. Dilansir dari Antara, hasil penyelidikan ternyata buaya tersebut berasal dari Australia. "Kita bersyukur, akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya berkonflik tersebut," ujarnya.

Baca Juga:

Banyak Buaya dan Ular, Anak-Anak Pangkalpinang Dilarang Main Banjir Rob

Hellen menjelaskan antara manusia dengan buaya tidak ditakdirkan untuk hidup bersama dan harus ada yang mengalah. Kalau tidak ada yang mengalah, maka akan terus terjadi konflik antara manusia dengan buaya. "Konflik antara manusia dengan buaya sudah terjadi di mana-mana," katanya.

Peneliti BRIN itu menambahkan konflik buaya dan manusia ini karena perilaku buaya memang seperti itu dan harus dilakukan berbagai upaya untuk meminimalisir konflik dengan buaya ini. "Satu cara untuk mencegah konflik ini yaitu mengevakuasi buaya-buaya berkonflik ini," tandas Hellen. (*)

Baca Juga:

Indonesia Paling Rentan Serangan Buaya, Sebulan Lebih dari 5 Kasus

#Buaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Indonesia
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
BPBD akan menjadi leading sektor satgas penanganan buaya dengan melibatkan berbagai institusi lain.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
Indonesia
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Warga yang mendengar teriakan itu segera datang membantu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Fun
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Film ini merupakan debut sutradara Indonesia Tumpal Tampubolon, yang mengisahkan Johan dan ibunya yang hidup terisolasi di peternakan buaya.
Wisnu Cipto - Minggu, 08 September 2024
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto
Indonesia
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Buaya tersebut berada di tepi Bengawan Solo, tepatnya di belakang kandang kambing warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Maret 2024
Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
Indonesia
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya yang datang.
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia
Indonesia
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Hasil penelitian Garda Animilia Universitas Muhammadiyah Kepulauan Babel dalam lima tahun terakhir tercatat 154 kasus konflik antara buaya dan manusia
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Februari 2024
40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
Bagikan