Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia


Ilustrasi, Buaya berkonflik dengan masyarakat ditangkarkan di Kampung Reklamasi PT Timah Tbk di Air Jangkang Bangka (ANTARA/ HO-Finlan A. Aldan)
MerahPutih.com - Buaya dari Australia berhasil bermigrasi memasuki perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia dan telah berkonflik dengan masyarakat di NTT.
"Asal usul buaya yang berkonflik di NTT kemarin berasal dari Australia," kata Herpetolog Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hellen Kurniati, dalam diskusi publik konflik buaya dan manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) secara daring, Rabu (28/2).
Baca Juga:
Menurut Hellen, dalam mengatasi konflik buaya dan manusia di NTT telah dilakukan berbagai cara, antara lain mengevakuasi buaya-buaya muara yang berkonflik dengan masyarakat ke Penangkaran Buaya BKSD. Namun, pihak penangkaran juga kewalahan dengan biaya konsumsi makanan buaya.
Pada akhirnya pemerintah daerah di NTT melakukan penyelidikan asal usul buaya berkonflik tersebut karena datang dari laut. Dilansir dari Antara, hasil penyelidikan ternyata buaya tersebut berasal dari Australia. "Kita bersyukur, akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya berkonflik tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
Banyak Buaya dan Ular, Anak-Anak Pangkalpinang Dilarang Main Banjir Rob
Hellen menjelaskan antara manusia dengan buaya tidak ditakdirkan untuk hidup bersama dan harus ada yang mengalah. Kalau tidak ada yang mengalah, maka akan terus terjadi konflik antara manusia dengan buaya. "Konflik antara manusia dengan buaya sudah terjadi di mana-mana," katanya.
Peneliti BRIN itu menambahkan konflik buaya dan manusia ini karena perilaku buaya memang seperti itu dan harus dilakukan berbagai upaya untuk meminimalisir konflik dengan buaya ini. "Satu cara untuk mencegah konflik ini yaitu mengevakuasi buaya-buaya berkonflik ini," tandas Hellen. (*)
Baca Juga:
Indonesia Paling Rentan Serangan Buaya, Sebulan Lebih dari 5 Kasus
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum

Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar

Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai

Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto

Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi

Migrasi Buaya Australia ke Perairan NTT Picu Konflik dengan Manusia

40 Warga Babel Tewas Diserang Buaya
